M Y . 5

5.2K 365 5
                                    

Jimin belum berhenti dengan lamunannya.

"Hey Jimin!"

"Ya! Anak itik!"

Lamunannya buyar seketika, saat teman disamping nya itu memanggil dengan nada sedikit berteriak.

"Ya! Taehyung-aaa!! Sudah kau fokus saja kerjakan tugas. Atau mau kau tidak aku kasih contek!?" Ancam Jimin sembari mengambil buku miliknya.

"Ah! Jangan!" Taehyung merebut kembali buku Jimin lalu di akhiri dengan senyuman khasnya.

"Biar saja, aku akan beri tahu Namjoon hyung kalau adiknya sering mencontek."

"Jim?" Taehyung mengedipkan mata nya beberapa kali. Yap, untuk mencari perhatian dari Jimin.

Bisa habis kalau Jimin mengadu ke Namjoon kalau Taehyung sering nyontek. Apalagi Namjoon seorang Dosen, ah tidak bisa dibayangkan!

Taehyung menutup buku miliknya, dan mengembalikan buku milik Jimin.

"Terima kasih, Jimin. Kau memang sahabat terbaikku!" Ucap Taehyung seraya mengacungkan ibu jari nya.

"Kalau ada mau nya saja." Ceplos Jimin.

"Tidak, sungguh! Ya! Jimin-aa kau ini kenapa, sih!?"

"Aku akan cerita setelah kau cerita!"

"Tidak! Memangnya aku kenapa?"

••°°°••

"Dokter Seokjin." Panggil seorang pria yang sekitaran berumur 40 sampai 45 tahun itu.

"Dokter Do Han?"

"Maaf, saya tidak ada perlu apa-apa sebenarnya. Hanya ingin berterima kasih saja."

"Terima kasih untuk apa?" Tanya Seokjin kebingungan. Jelas kebingungan, dokter Do Han yang terkenal ramah itu tiba-tiba memanggil nya.

"Terima kasih sudah mempunyai adik yang baik dan berhati malaikat seperti Jimin. Aku menyayangi Jimin seperti anakku sendiri, kau tahu?"

"Maksud dokter?"

"Ah tidak, intinya terima kasih karena Jimin selalu ada untuk Taehyung. Soal aku menyayangi nya, dari jaman mereka sekolah dan begitu pertama kali aku melihat Jimin, aku langsung menyayangi anak itu." Jelas dokter Do Han yang membuat Seokjin tersenyum bangga.

"Aku yang berterima kasih karena sudah menyayangi adikku dengan tulus, dokter. Kalau soal Jimin yang selalu ada untuk Taehyung, bukankah itu sudah kewajiban Jimin sebagai sahabatnya?"

Kedua dokter itu berpelukan, dokter Do Han ayah dari Taehyung dan dokter Seokjin kakak dari Jimin.

Kini Seokjin berada di ruangannya, ia terus melamun dan memikirkan sesuatu. Pasti.

Jimin-ie

Begitu tulisan di handphone milik Seokjin saat ia hendak menelfon sang adik.

"Jimin-aa?"

"....."

"Saranghae." Ucap Seokjin, air mata nya sudah tidak bisa dibendung lagi.

"...."

"Kalau sudah selesai urusan dikampus, kau langsung pulang, ya? Hyung rindu dengan itik kesayangan hyung."

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang