M Y . 16

4K 313 10
                                    

Wajahnya terlihat begitu murung dan khawatir. Sesekali ia memijat pelipisnya, map yang ada dihadapannya membuat dirinya tidak bisa berkata-kata.

"Jin? Apa paman harus menjelaskannya?" Tanya dokter Do Han. Seokjin menggeleng cepat.

"Tidak perlu, paman. Aku paham, tidak mungkin aku tidak tahu soal Ataxia." Jawab Seokjin pasrah.

"Ada paman, Jin. Kalau kau membutuhkan sesuatu, kau bisa menghubungi paman, atau mendatangi paman." Seokjin mengangguk.

"Aku akan melarang Yoongi untuk melakukan turnamen."

"Tidak Jin, adikmu juga butuh hiburan, apalagi basket adalah hobi nya. Biarkan selagi dia bisa." Kim Do Han melarangnya dan membiarkan Yoongi untuk tetap mengikuti turnamen nya.

"Kenapa bukan aku saja, paman?" Tanya Seokjin dengan diakhiri senyumannya yang seakan-akan tidak percaya dengan apa yang terjadi pada adiknya.

"Karena adik-adikmu membutuhkanmu, Jin. Kalau kau yang sakit, bagaimana dengan adik-adikmu?"

Seokjin hanya bisa menghela nafas, sungguh dirinya sudah pasrah, tapi tidak semudah itu. Yoongi masih bisa di sembuhkan. Jika bisa. Dan Seokjin akan berusaha keras untuk sang adik.

"Jin."

"Ya, paman?"

"Lelaki yang bersama Yoongi barusan.. benarkah dia Jungkook?" Tanya Do Han penasaran.

"Benar paman. Maaf aku tidak memberitahu paman, aku sendiri juga bingung harus bagaimana menyampaikan nya."

"Santai saja, aku juga akan melakukan hal yang sama denganmu."

"Maksud paman?"

"Paman tidak akan beritahu istri paman kalau Jungkook ada disini. Bagaimana pun Taehyung anak kedua paman, dan paman sayang Taehyung. Tidak, bukan hanya Taehyung, Namjoon dan Jungkook juga."

"Paman tenang saja, Namjoon setiap hari juga ke apartemen Jungkook untuk menengok adik kecilnya itu." Jelas Seokjin.

"Hah?" Do Han terkejut mendengar perkataan Seokjin.

"Hah? Aku pikir paman tahu kalau Taehyung dan Namjoon sudah tahu kalau Jungkook ada disini."
.
.
.
.
.

Pintu ruang rawat Yoongi terbuka, terlihat Jungkook yang sedang duduk dan mengobrol dengan Yoongi.

"Jungkookie..."

Jungkook menoleh ke sumber suara. Iya, itu ayahnya, Kim Do Han.

Jungkook bangkit dan menghampiri sang ayah, memeluknya dengan erat. Begitu juga dengan Kim Do Han yang sudah tidak bisa menahan tangisnya. Seorang ayah tetap akan merindukan anaknya, dua sampai tiga hari tidak bertemu saja pasti akan kepikiran. Apalagi Jungkook yang tidak bertemu selama bertahun-tahun?

Dibalik itu semua, ada Seokjin yang menatap sendu Yoongi. Begitu juga Yoongi yang menatap sang kakak, berharap ada kabar baik dari Seokjin.

Seokjin mengacungkan jempol nya, seakan bilang "kau adikku yang hebat, Yoongi." Walaupun demikian, hati Seokjin sangat teriris. Apalagi mendengar perkataan dari dokter Do Han. Yang ia duga-duga selama ini ternyata benar, akankah Yoongi kuat menghadapi nya?

Pintu ruang rawat Yoongi terbuka, ada empat lelaki diluar sana yang ingin memasuki ruangan tersebut.

Sangat disayangkan Taehyung menghentikan langkahnya dan memilih untuk tidak masuk setelah melihat pemandangan yang cukup menyakitkan bagi hatinya.

"Dewasalah, Tae. Jangan membuatku terus-terusan merasa gagal menjadi seorang kakak." Namjoon mencekal lengan Taehyung.

"Ayah sudah tahu kalau Jungkook ada disini, hyung. Pemandangan ini sangat menyakiti hatiku." Ujar Taehyung.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang