16. So Hurts

30 4 1
                                    

Di hari pertama aku melaksanakan tugasku sebagai sekretaris. Cukup membuat detak jantungku berdegup cepat. Pasalnya, baru saja aku telah mengikuti rapat pertemuan dengan pimpinan dari Hongkong, salah satu perusahan property dan Real estate terbesar di dunia. Sebelum dimulai, aku sempat gugup sekali, Bahkan kedua telapak tanganku tak henti-hentinya mengeluarkan keringat dingin. Untung saja, aku mempunyai pimpinan yang begitu baik. Dengan kerendahan hatinya, dia mau menenangkan aku yang sangat gugup pada waktu itu sebelum masuk keruangan untuk pertama kalinya mengikuti meeting.

"Santai saja Kim. Tidak ada yang sulit." Ucap pria disampingku sembari menepuk bahu kananku. Dia Kim Yoo Chan, pimpinanku. Orang yang akan memipin jalannya meeting di dalam sana. Kalau saja sajangnim tidak memberiku semangat pada siang tadi. Mungkin aku akan merasakan gugup sampai di dalam ruangan.

———

Aku kembali melangkah menuju ruangan milik Yoo Chan. Karena satu jam lagi akan ada lagi meeting yang harus dilaksanakan bersama karyawan kantor. Sesampainya di depan pintu, aku segera mengetuk pintunya. Setelah mendengar perintah untuk masuk oleh orang didalamnya, aku langsung membuka pintunya.

"Permisi sajangnim." Ucapku kepada pria yang sedang sibuk berkutat dengan notebook nya.

"Ada apa Kim?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar notebook.

"Sekedar mengingatkan sajangnim. Satu jam lagi akan ada meeting bersama karyawan mengenai pembahasan pembangunan Townhouse bulan depan."

"Oke. Thank you Kim." Jawabnya. Kini pria itu meletakan notebook disampingnya sembari memandangku.

"Kalau begitu saya permisi sajangnim." Pamitku dan berbalik arah untuk melangkah keluar ruangan, namun belum sepenuhnya aku melangkahkan kakiku, pria dibelakangku memanggilku kembali. "Iya, sajangnim."

"Jangan gugup lagi." Katanya, sembari tersenyum menunjukan deretan giginya yang rapi.

"Baik sajangnim. Terimakasih." Jawabku disertai senyuman kembali. Selanjutnya, aku berlalu meninggalkan ruangan ini dan kembali ketempat kerjaku.

———

Diruangan ini, semua orang sibuk membicarakan pembahasan pembangunan Townhouse yang akan dilaksanakan bulan depan oleh KYC. Corporation. Yoo Chan juga terlihat begitu detail sekali dalam menyampaikan hal-hal mengenai pembangunan nantinya. Beruntung kali ini aku tidak terlalu gugup seperti meeting sebelumnya.

"Dan sepertinya akan ada tambahan beberapa unit lagi yang akan kita bangun." Ucap Yoo Chan menyampaikan kepada semua orang yang ada disini.

"Dan, tolong kalian nanti kirim laporan-laporannya sama saya."

"Ada yang ditanyakan?" Tanya lagi pria itu kepada orang-orang disini.

"Kalau tidak ada. Meeting selesai, kalian boleh kembali ke tempat." Final Kim Yoo Chan mengakhiri meeting kali ini. Setelah selesai, semua orang bergegas keluar dari ruangan ini, kecuali aku dan pimpinanku yang masih ada disini.

"Alana." Panggil pria itu padaku yang masih menata kembali barang-barangku.

"Iya, sajangnim." Jawabku seraya menghentikan kegiatanku dalam menata barang-barang kemudian menatap lawan bicaraku.

"Mr. Arnold minta meeting untuk besok dilaksanakan diluar."

"Di luar sajangnim? Dimana?" Tanyaku.

"Nanti saya akan konfirmasi lagi dengannya. Nanti aku hubungi kamu lagi."

"Baik sajangnim. Ada lagi sajangnim?"

Come THRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang