VI

9 2 0
                                    

"YAA! KAU MEMBAWA MANTEL ITU LAGI?!"

"terus bagaimana? aku jadikan hak milik?"

"sudah hari keberapa ini? kau belum juga menemuinya?"

"bukan belum menemui Hana-ya tapi belum menemukan"

"bagaimana bisa sangat sulit mencari orang itu? apa dia hantu?"

"hmm Hye In-ah"

"MWO? kau mau menceramahiku lagi?!"

"ani gen-"

"wae? kau tau! ini semua karena kau mabuk, kau memuntahkan isi perutmu padaku, kau tau? malam itu dia seperti menyebalkan, berbeda dengan ketika aku bertemu dengannya di bus, gerue/benar/ apa yang terjadi padanya selama 1 tahun ini?, AISH WAEE? kenapa kau terus menutup mulutku?" ucap Hye In yang tak bisa menahan rasa kesalnya lagi

"waw" ucap seseorang

"kau mau mengembalikan mantelku?" ucap yang lainnya, kali ini suaranya lebih familiar

suara itu? oh my god, sejak kapan ia disitu? apa dia mendengarnya? apa yang harus kulakukan? haruskah aku lari?, batin Hye In begitu mendengar suara yang familiar, suara Nam Ji Woo seonbae

"apa kau tak ingin mengembalikan mantelku?"

"AH, AKU ADA KELAS, INI SEONBAE KAMSAHABNIDA" ucap Hye In masih tanpa membalikkan badannya, segera ia menyerahkan sebuah totebag dan berlari secepat mungkin meninggalkan Hana 

"ah, annyeonghaseyo, Ha Min seonbae, annyeonghaseyo, Nam Ji Woo seonbae" ucap Hana seraya perlahan mundur dan berbalik arah sambil meneriaki Hye In

"YAAA! HYE IN NEO JUG-EULLAE/HEI HYE IN AKAN KUBUNUH KAU/"

-

"wahhh gadis itu luar biasa" ucap Ha Min begitu melihat Hye In yang dengan lancarnya memaki semua orang

"bagaimana bisa kita kebetulan mendengarnya ketika akan balik ke kelas?"

"Ya! Ha Min, jika kau meminjamkan mantel apa diganti dengan bahan mantel itu?"

"museun soriya/apa yang kau bicarakan/" ucap Ha Min dan segera mengintip isi tote bag itu

"HAHAHAHAHA YA! KAU DI KERJAI HAHAHAHAHA, WAH ADA JUGA YANG BERANI MENJAHILI SEORANG NAM JI WOO" 

"yaish, diam kau, aku harus menemuinya, ya! kau tau kelasnya?" 

"haha-haha ke-kelas?" ucap Ha Min yang belum bisa meredakan ketawanya

"molla"

"aish.. kertas yang kau suruh mereka isi?"

"a, kertas itu? ntahla, Yu Rim yang memegangnya, YA! biarkan saja dulu, kita sudah telat ke kelas, ppalli"

-

"ah, kelasku sebentar lagi, dimana bahan rajutan yang ku titip" ucap Hana seraya mengadahkan tangannya

"ah kau sudah akan pergi? kita baru saja sampai kantin, kau tak makan?"

"ya! kau pikir dosen akan memberimu keringanan jika kau telat untuk makan?"

"aih, jamkkanman, Hana-ya... tadi kau memberiku dengan totebag..."

"totebag biru, ppalli"

"kurasa totebag kita tertukar"

"MWO?!"

"aish, ayo kita keluar dahulu"

"ya Hye In-ah, apa yang harus aku lakukan? nilaiku akan dimerahkan"

"ah mian, akan aku cari sekarang, beri tau aku kelasmu, nanti akan aku antarkan, o?, ne? mianhe"ucap Hye In dan segera berlari ke tempat ia bertemu dengan seonbae itu

-

"aish, eodiya?/dimana?/, sudah 10 menit, bagaimana jika Hana bermasalah karena aku?" ucap Hye In panik begitu tak menemukan seonbae itu dimana-mana

"aih bahkan jurusannya saja aku tak tau, apa aku harus bertanya?"

"ah aku rasa appa pernah bilang ia anggota basket? apa aku coba ke lapangan?"  ucap Hye In dan segera berlari menuju lapangan

zzzz, bunyi hpnya, ini sudah kedua kalinya nomor tak dikenal menelfonnya, 

apa telfon iseng?, batinnya dan segera mematikan paggilan itu, segera ia edarkan pandangannya, lapangan cukup sepi, ada beberapa orang yang berlatih sepak bola

"apa ia sedang mencoba sepak bola?" ucapnya dan hendak melangkahkan kakinya

zzzz, panggilan itu lagi batinnya sambil menatap hpnya, melupakan bahwa didepannya kini ada 2 anak tangga yang terlewatkan

Bingung, ia hanya bisa menutup matanya tak sanggup melihat akhir hidupnya. Tiba-tiba saja sebuah tangan, sukses melingkar di bahunya, menariknya ke arah yang berlawanan. Kedua kaki mereka tersandung membuat Hye In jatuh mendarat di lantai dengan posisi terlentang dan tangan seseorang yang masih setia di bahunya, menahan agar benturan tak terjadi.

"ya, itu sangat berbahaya" ucap seseorang yang sukses membuat Hye In membuka matanya

"SEO-SEONBAE?" kaget Hye In dan dibantu berdiri oleh Ha Min

"Yejin? Sedang apa kau disini?"

"Hye In seonbae, Hye-in"

"ah seonbae, kau tau dimana Nam Ji Seonbae?"

"Ji Woo? aku juga mencarinya, ada apa?"

"ah, tote bag tadi, itu punya Hana, aku salah memberikannya, dan jika tak ada pada Hana sekarang akan sangat berbahaya"

"ah mian, aku juga sedang mencarinya, ia bilang ada urusan tiba-tiba, aishh anak itu, padahal ia harus memimpin presentasi, tapi... aku curiga kau tidak tau namaku"

"hmm?"

"Namaku, bisakah kau memanggilku dengan nama?" ulang Ha Min membuat Hye In meringis karena sejujurnya ia memang susah mengingat nama seseorang

"Sudah kuduga, Ha Min, namaku Ha Min"

"Disini kau rupanya" ucap seseorang tiba-tiba

"YAA!! KAU TAU SUSAHNYA AKU MENCARIMU? KAU YANG MENGKOORDINIR PRESENTASI KITA, KAU INGAT?"

"mian..." ucapnya pada Ha Min

"igeo, aku tau ini penting jadi aku mencarimu" tambahnya menatap Hye In

"ah, kamsahabnida senbae, ini mantel seonbae, aku pamit sebentar"

"ah, Ha Min seonbae, bolehkah aku bertanya nama jurusanmu?"

"wae"

"aku hanya takut jika hal seperti ini terjadi lagi"

"ah, aku dan Ji Woo sama-sama dari jurusan architect"

"ah kamsahabnida, aku pamit pergi dulu seonbae" ucap Hye In dan segera pergi meninggalkan mereka

"ya! jika kau jadian, kau harus  mentarktirku lebih dulu"

"mwo? museun soriya?/apa yang kau bicarakan?/"

"kau kira aku tidak melihatnya? ya... katakanlah begitu agar kau nyaman" ucap Ji Woo dan segera pergi meninggalkan Ha Min yang tampak bingung

"YA! MAKSUD KAU SAAT AKU MENOLONG YEJIN?"

"YAAA KAU PIKIR AKU MENYUKAINYA?"

"BAGAIMANA BISA KAU BERKATA SEPERTI ITU SAAT SEORANG ANAK HAMPIR SAJA MATI?!"

"YAA! KAU DENGAR AKU? KAMU MEMBUATKU SEPERTI ORANG MESUM"

"YAAAA! NAM JI WOO"

"KAJJA, KAU BILANG KITA  TERLAMBAT PRESENTASI" balas Ji Woo yang membuat Ha Min berlari terbirit-birit




Summer Bus {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang