Siang itu matahari begitu terik, bagaimana bisa kampung yang masih banyak lahan hijaunya ini bisa sepanas itu, disaat malam hari sedingin es? Saat ini Hye-In sedang mencabut rumput liar disekitar komplek kampung itu bersama yang lain, meskipun... bisa dibilang mereka semua tersebar jauh. Di sekitarnya saja hanya ada 3 orang dan posisinya lumayan jauh dari Hye-In.
"Ahh, kenapa aku pusing sekali? apa tak bisa kabur?, harusnya aku mengikuti kata yeji untuk izin saja" ucapnya sambil berjongkok mencabuti rumput liar, merasa pegal karena posisinya yang tak berganti selama beberapa menit, segera ia bangkit untuk meluruskan kaki-kakinya, tapi siapa sangka, itu membuat pandangannya menghitam, dan kepalanya linglung, tidak sampai pingsan tapi itu cukup untuk membuatnya sempoyongan. Tangannya berusaha menggapai sesuatu dengan pandangan yang masih menghitam.
"ah" ucapnya begitu tangannya sukses menggapai sesuatu yang tak jauh darinya, tangan kanannya yang bebas ia lambaikan didepan matanya, berharap hal itu membuat pandangannya kembali
"kenapa masih hitam" ucapnya dengan tangan kanan yang beralih menutup matanya seraya mengadahkan kepalanya ke atas, tak lama pandangannya mulai berangsur kembali dan pusing dikepalanya sudah hampir menghilang. Dan ketika ia membuka matanya, alangkah terkejutnya ternyata yang ia yakini sebagai penopang tubuhnya tadi bukanlah pagar atau semacamnya, melainkan sebuah lengan. Bodohnya ia tak sadar bahwa yang ia pegang adalah lengan seseorang."Nam-Nam Ji Seonbae?" ucapnya kaget, sontak Hye-In berjalan mundur, melepaskan genggaman tangannya di lengan Ji Woo, membuat Ji Woo ikut maju untuk menahan punggung Hye-In
deg deg deg deg deg
Irama jantung Hye-In
"Aku tak mau kau jatuh pingsan, hanya ada aku disini" ucapnya masih dengan tangan yang menahan Hye-In agar tidak berjalan mundur
"ah, ne" ucap Hye-In menepis lengan Ji Woo, tak baik untuk kesehatan jantungnya
"kenapa kau disini?"
"hmm?"
"apa yang kau lakukan?"
"ah igeo?, mencabut rumput"
"geureonikka/karena itu/, waeyo?/kenapa?/"
"hmm? aku...lagi menjalankan hukuman"
"aish, pabo ya?/apa kau bodoh?/ aku tau kau melanggar jam malam dan kena hukuman, tapi tadi aku sudah bilang kau tak usah melakukannya, tapi kenapa kau malah disini melakukan hukumanmu?"
"ahh, aku...tak enak dengan yang lain seonbae, lagipula aku belum izin ke panitia""aish, untuk apa aku mengizinkannya dan bekerja 2 kali lebih banyak, jika dia disini" bisik Ji Woo seraya mengalihkan wajahnya
"nee?" tanya Hye-In tak mendengar perkataan Ji Woo
"ani, kembalilah, jika kau terus melakukannya kau akan pingsan dan tak ada yang menolongmu" ucap Ji Woo seraya mengedarkan pandangannya, benar saja, 2 orang yang menjalankan hukuman dengannya sudah tak ada, membuat Hye-In menyusul Ji Woo yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya.Berbeda dengan Hye-In, Nam Ji seonbae sungguh cepat jika berjalan, begitulah pikir Hye-In. Tak heran saat ini Hye-In kesusahan menjaga jarak agar tak ketinggalan jauh dari Ji Woo , sesekali ia berlari kecil dan akan berhenti jika sudah mendekati Ji Woo.
"NAM JI WOO?!"ucap seseorang yang diyakini Hye-In sebagai Ha Min seonbae, entah mendengarnya atau tidak, tapi Nam Ji seonbae tak menoleh sedikitpun bahkan ia terus berjalan begitu mereka berdua telah melewati pagar villa"o? yejin? apa yang kamu lakukan?" tanya Ha Min seonbae seraya melihat baju dan celana Hye-In yang penuh pasir.
"ah ini? tadi habis jalani hukuman ka" ucapnya seraya menepuk-nepuk bajunya yang kotor
"hukuman? bukannya Ji Woo menggantikanmu?"
"hmm? Nam Ji seonbae?""o, apa kau tak tau? ia bahkan-" ucapnya terpotong begitu mengetahui situasi yang terjadi, sepertinya Ji Woo sengaja tak memberitahu, pikirnya
"ah sudahlah, tapii... apa Ji Woo ada memberitahu hal aneh padamu?" lanjutnya"ani seonbae/tidak/, tapi... apa maksudnya Nam Ji seonbae megizinkanku istirahat karna Ha Min seonbae?"
"o? maksudnya?"
"ani, tadi di aula Nam Ji seonbae menyuruhku untuk beristirahat tapi ketika aku tanya kenapa, Nam Ji seonbae bilang karena Ha Min seonbae"
"aisshhh, anak itu, jangan dipikirkan, ia hanya... hanya terlalu polos-aku pergi dulu Hye In-" ucap Ha Min seonbae dan segera pergi meninggalkan Hye-In
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Bus {ON GOING}
Storie d'amoreSiapa sangka pertemuan singkat di bus kala itu merupakan awal dari kisah kami, ku pikir ia akan menyambutku dengan hati yang hangat, menyapaku seperti layaknya orang yang telah lama tak bertemu. Tapi siapa sangka pertemuan kami hanya membawa rasa d...