pritttt, bunyi peluit diluar kamar
"ya! palli" ucap salah seorang teman sekamarnya
"ya! kau tidak membangunkanku!"
"aku saja telat bangun, pake liptint saja dan rapikan rambutmu"
"aish bagaimana jika doi ku ilfeel?!"
Ditengah-tengah keributan itu Hye-In terbangun duduk kebingungan, apa yang terjadi.
"Yeji-ah ada apa? kenapa buru-buru sekali?" tanyanya pada teman sekamarnya"ah aku lupa, kemarin kau tidak ke aula villa kan? kau mengambil barangmu di bus itu" ucapnya yang dibalas anggukan kepala Hye-In masih dengan tangannya yang mengucek matanya
"pagi ini kita diminta untuk berkumpul lagi di aula sepertinya senam pagi? aku lupa, semua mahasiswa ada disana, dan jika kita telat atau kepergok tidak ikut, kita disuruh membersihkan toilet alih-alih berjalan ke pantai" ucapnya panjang lebar
"pantai?"
"o, sore ini kita akan ke pantai melihat sunset" ucapnya seraya mengenakan sepatunya
"aku duluan Hye-In dan cepatlah" ucapnya segera pergi menyusul temannya yang lain yang sudah lebih dulu pergi."ah badanku sangat aneh" rancaunya seraya berjalan menuju aula, tak ada keinginan berlari seperti yang lain, masih dengan celana trainingnya dan hoodie yang terpasang sempurna dikepalanya, menutupi wajahnya. Lagi pula sepertinya pilihan yang bagus untuk tetap di villa jika kondisi badannya seperti ini.
pug
Bunyi kepalanya terbentur sesuatu, atau seseorang? ada sepatu yang ia lihat, hal itu dikarenakan kepalanya menunduk menatap lantai"ah, mianeyo/maafkan aku/" ucapnya tetap menunduk dan berjalan melewati orang itu
"kau tak mau mengambil jaketmu?" ucapnya membuat Hye-In membeku seketika
NAM JI SEONBAE?!, batinnya dan segera menoleh dan benar saja seonbae itu sedang berdiri seraya memegang jaket Hye-In
"ah, ne.."ucapnya dan menengadahkan tangan seraya berjalan berjalanTapi tiba-tiba saja Hana muncul dari lorong kanannya
"YA!HYE-IN KAU BELUM KE AULA? PALLI" teriaknya tanpa menghentikan langkahnya, menyeret Hye-in menuju aula, bahkan Hye-In tak bisa berkata-kata, kejadian itu sungguh mendadak.
"Hana-ya jamkkamman" ucapnya disela-sela ia berlari, si pemilik nama hanya terus berlari hingga tujuan mereka sampai, aulahosh hosh hosh hosh
"ya! kenapa kau malah santai seperti tadi? kau tak tau akan berbahaya jika telat ke aula?"
"ah molla, tadi aku harusnya mengambil jaketku, bagaimana ini? aish"
"jaket?"
"kemarin aku pergi mengambil barangku di bus, jaketku ketinggalan dan tadi aku harusnya mengambilnya, tapi kau tiba-tiba menyeretku"
"ya! apa jaket lebih penting dari ini?" tanyanya
"aish, apa wc disini begitu kotor? atau memang pantai pilihan terbaik?" ucap Hye-In seraya terduduk lemas di lantai
"mwo? wc? pantai? musunsuriya/apa maksudmu/"
"bukannya jika kau telat ke aula, kau tidak bisa ke pantai dan malah membersihkan wc?"
"dari mana kau dengar itu?"
"teman sekamarku"
"yaish, itu 2 hal yang berbeda, jika kau telat, kau akan dipermalukan di depan panggung aula, kau mau?, jika ke pantai semua orang tetap pergi, untuk apa kita field trip jika diperlakukan seperti di militer?" ucap Hana panjang lebarIa tak peduli hal itu, tapi sungguh Hye-In bahkan tak bisa menegakkan kepalanya, berlari seperti tadi benar-benar menguras tenaganya disaat keadaan tubuhnya sedang tidak baik-baik saja
"neo gwaenchanha?/kau baik-baik saja?/""o, hanya tak enak badan"
"ya-aish-Hye In-ah mian, aku dipanggil, kau istirahat saja, mau kuizinkan ke panitia?" tanya Hana yang dibalas gelengan kepala dan lambaian tangan Hye-In tanda tidak setuju
"YA! ini baru hari kedua dan kau sudah drop, kau tau sendiri tubuhmu lemah " ucap Hana dan segera pergi
"apa kau tak akan kena marah jika lebih lama disini?"
"ah maja, mian~" ucap Hana melambaikan tangannya berlari menjauhPosisi Hye-In saat ini berada dibelakang sehingga tak mungkin jika ia di notice seseorang sedang duduk disaat yang lain berdiri.
"07" teriak seseorang, kelas Hye-In, perlahan ia menuju asal suara itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Summer Bus {ON GOING}
RomanceSiapa sangka pertemuan singkat di bus kala itu merupakan awal dari kisah kami, ku pikir ia akan menyambutku dengan hati yang hangat, menyapaku seperti layaknya orang yang telah lama tak bertemu. Tapi siapa sangka pertemuan kami hanya membawa rasa d...