| Prakata |

9 3 0
                                    


Kala itu, aku tak pernah menyadari seperti apa arti hidup sebenarnya? Karena yang ku tahu, cukup bersama Bunda hidupku sudah sempurna. Namun ketika masalah itu datang, aku selalu merasa sendiri.

Kalau aku tertawa lepas bukan berarti aku merasa senang, aku hanya ingin menghormati lelucon dari kalian semata. Kalau aku hanya terdiam membisu itu artinya ada sesuatu yang besar dan sangat membebani pikiranku.

Semuanya semu. Makan, tidur, sekolah, makan, tidur, sekolah. Semua hanya berputar pada 3 kata itu. Saat aku membuka mata, menatap sinar sang surya yang benderang, aku ikut merasakan kehidupan yang hangat. Namun saat aku menatap langit yang hitam kelam, aku ikut merasakan kesepian yang selalu membayangi hidupku.

Sayangnya, semua berhenti dan berubah. Aku mulai merasa bahagia, bahagia yang sebenarnya. Semuanya yang semu kini seakan hidup kembali. Hidupku terasa seperti komedi putar. Berwarna-warni. Dan semenjak itu, tawaku selalu datang tanpa rasa sedih yang mendalam.

Terima kasih, Sang Surya yang datangnya membawa cahaya.

——————

Can I See You 'Again' ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang