7| Mencari Erdo Jayatri #2

5 2 0
                                    

"Ketika dicari tidak ditemukan, namun jika tidak dicari akan muncul dengan sendirinya. Dan itu adalah kamu."

Ily sejuta netijen<3

• Part Sebelumnya •

Algha menekan sekali lagi bel rumah tersebut, "Assalamualaikum." panggil Algha keras. Sekilas menatap Aruna yang sibuk mengipasi wajahnya.

"Yaudah, ayo pulang. Besok balik ke sini lagi."

Dan akhirnya mereka pergi, tanpa mengetahui bahwa ada laki-laki yang menatap kepergian Aruna dan Algha dari balik tirai kamarnya. Wajahnya pucat, bahkan tangannya ikut gemetar.

Δ   Δ   Δ

Hari Senin yang cerah dengan suara deru mesin motor yang bergerak melaju kencang, seolah tak ingin diserobot kendaraan lain. Namun hal tersebut tak membuat Arjuna menambah kecepatan mobilnya. Laki-laki yang on the way berumur 20 tahun tersebut malah dengan santai menyetel musik.

Aruna menekuk wajahnya kesal, "Cepetan dikit dong Bang, nanti gue telat lho." ucapnya memberengut.

"Malah nyetel musik lagi, dikira lagi bus tour gitu?"

Arjuna mengangguk-angguk, mengikuti alunan lagu, "Sabar, santuy lah."

"Santuy santuy, lo mah santuy, gue yang nggak santuy. Nanti yang dapet hukuman juga gue."

"Ya namanya juga anak SMA, kena hukuman mah wajar." ucap Arjuna santai.

Aruna semakin kesal, memilih membuang muka ke arah padatnya jalanan, "Serah lo deh, Bang."

Dan Arjuna tak merasa bersalah sama sekali, malah ikut bernyanyi dengan suaranya yang malah seperti kaleng diseret. Bahkan setelah melihat arloji jam yang menunjukkan jam tujuh kurang lima, Arjuna tidak menambah kecepatan mobilnya. Aruna pasrah, harusnya dia tadi menyetujui ajakan Biru yang mau menjemputnya dan dia tidak akan terjebak dalam mobil yang sangat lambat ini.

Δ   Δ   Δ

"Ayo cepat masuk! Keburu Bapak tutup nih gerbangnya." Pak Yogi menggerakkan tangannya, menyuruh siswa yang tampak berjalan santai tanpa merasa takut terlambat.

"Haduh, kamu jalannya jangan lambat-lambat kayak keong. Bapak tutup pintu gerbangnya sekarang, baru tahu rasa kamu."

"Yang pakek tas biru, cepetan masuk! Jangan malah pacaran." sentak Pak Yogi. Bapak berkopiah itu berkacak pinggang.

Setelah mobil Arjuna berhenti di depan gerbang, Aruna langsung buru-buru berlari menuju gerbang yang akan ditutup.

"Adik laknat, nggak bilang makasih malah nyelonong kek setan yang gatau harga diri."

"Jangannnn!" Aruna menahan pintu gerbang yang hampir tertutup setengah, "Bentar Pak, saya mau masuk dulu."

"Haduh, Aruna kamu itu bikin Bapak mau jantungan tahu. Yaudah sana masuk, mumpung Bapak lagi baik hati." ucap ketus Pak Yogi. Aruna mengangguk kecil, berlari menuju kelasnya.

Δ    Δ    Δ

Tratataaaa.......

Bel bunyi pulang berbunyi, bel yang kemarin sudah diganti oleh Kresna—Ketua OSIS—karena merasa bel sekolah tersebut sudah kuno. Dan dengan sedikit saja paksaan dari Bu Dina—Waka Kesiswaan—yang menyukai musik tik tok.

Can I See You 'Again' ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang