3| CCTV Lorong Kelas

3 2 0
                                    

"Ribet ya ngomong sama lo, kalau gue bilang nggak ya nggak. Nggak usah maksa deh."

Ily sejuta netijen<3

Δ  Δ  Δ

Aruna mendesis, melirik arah jam tangan yang sudah menunjukkan pukul enam. Bibirnya cemberut, menanti sosok yang ternyata punya hobi telat. Tatapannya terangkat saat melihat sosok yang berjalan setengah berlari ke arahnya.

"Telat lo. Gue udah hampir lumutan nungguin lo, tahu nggak?"

"Masih hampir, belum lumutan juga." Algha menepuk pundaknya yang sedikit kotor terkena air hujan. Memang cuaca di bulan April ini tidak bisa diprediksi, padahal semalam langit terlihat indah dengan bintang-bintang namun pagi ini hujan malah datang deras sekali.

"Terserah deh. Jadi gimana? Lo udah nyusun rencana?" tanya Aruna.

"Belum, tapi gue ada satu hal yang mungkin bisa mengawali rencana ini."

Aruna menaikkan alisnya, "Apa?" Algha menjentikkan tangannya, "CCTV."

Gadis itu mendengus, "Kan di rooftop nggak ada cctv pe'a."

"Bukan rooftop tapi lorong kelas menuju tangga rooftop." Algha menempelkan badannya ke tembok, "Dari sana bisa kita tahu siapa yang bersama Sisil saat itu, dan kemungkinan lebih semakin cepat kita tahu jika mengecek cctv pagi seperti ini. Karena Pak Didik belum dateng." Aruna mengangguk setuju, seenggaknya laki-laki di depannya ini bisa memberikan rencana top cer.

Aruna mengembangkan senyumannya, "Kalau gitu ayo, keburu rame."

Δ   Δ   Δ

Kali ini, untuk berjaga-jaga, Aruna yang berada di depan, mengawasi kedatangan Pak Didik. Sedangkan Algha sudah masuk, mencoba mencari kunci password. Sepertinya Pak Didik sudah tahu akan adanya seseorang yang datang, karena tak biasanya cctv terdapat passwordnya.

"Apa sih passwordnya? Kenapa gagal terus?" kesal Algha. Memenjet asal deretan huruf.

Aruna memasukkan kepalanya, menatap Algha yang kebingungan, "Kenapa? Masih belum bisa?"

"Gagal terus, gue nggak tahu juga apa  passwordnya."

"Coba lo pikir baik-baik deh Gha, lo kan cerdik, pasti bisa."

"Iya, udah lo awasin di depan aja."

"Yee nyebelin lo."

Algha menghembuskan napas, mencoba tenang. Pak Didik gak mungkin buat password yang sulit, pasti nggak jauh dari kata SMABIR. Tapi apa?

Semua kata sudah Algha coba tapi ada satu kata lagi yang belum.

SMANASTA!

"Yes. Berhasil." seru Algha kencang membuat Aruna terkejut.

"Udah bisa, Gha?" Algha mengangguk, "Bentar, gue cek dulu."

Algha menatap serius layar monitor yang menampilkan puluhan bahkan ratusan video cctv. Tanggal 1 April 2021, pukul 22.00, lorong tangga rooftop. Tangannya memencet sebuah rekaman cctv yang hanya ada satu-satunya.

Can I See You 'Again' ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang