• Arunea dan Alghalan: Halu World •

2 1 0
                                    

Setelah author baca-baca kalau Arunea ada cerita pendeknya bagus kali ya? Jadi author ada ide nih. Kalau biasanya hari updatenya Jum'at, Minggu, Senin. Pas hari jum'at nya nanti author bakalan update Arunea dan Alghalan. Gimana?

Kalau setuju, komen ya! Jangan jaim-jaim!

Enjoy to reading ¦

-_-_-_-_-_-

Cast:
Aruna/Arunea|Algha/Alghalan| Kirana/Kirani| Zizi/Zizti |Biru/Birdan |Arjuna/Arjurin| Bunda/Bundadar|

• • •

Di sebuah kota bernama Jelly Castle, hiduplah seorang gadis yang tengah mencuci sepatu kusamnya dengan semangkok coklat ajaib.

"Sepatu ini sepatu paling indah, aku dapat dari Bunda karena suka membantu, membantu dalam doa lebih tepatnya. Hihihihi." Gadis itu terkikik geli, menyikat sepatu lebih kuat lagi.

"Arunea! Arunea! Sini cepat!" panggil Bundadar. Wanita berpakaian celemek setengah robek, "Cepat, Arunea! Keburu gosong ini!"

"Iya, bundadarr! Arunea meluncur." Buru-buru Arunea meletakkan sepatunya dan beranjak memasuki rumahnya.

"Bundadar, ada apa memanggil Arunea?"

"Arunea tolong kamu panggil Arjurin di samping danau, dia belum pulang daritadi padahal Bundadar mau menyuruhnya untuk membeli kayu manis." Arunea mengangguk, melepas kunciran rambutnya.

"Arunea berangkat dulu ya Bundadar."

"Iya, hati-hati."

Bundadar kembali sibuk dengan masakannya, tampak tidak peduli dengan celemek yang sudah robek tinggal setengah.

Sedangkan di sebuah danau, Arjurin tampak sibuk bermain air dengan teman sebayanya.

"Wah, danau disini cantik ya. Aku suka deh main disini."

"Iya, aku juga. Apalagi air disini jernih."

"Iya, tapi lebih baik kita pulang deh. Nanti kamu dicariin lagi, Arjurin."

Arjurin memanyunkan bibirnya, "Tapi aku masih mau main disini, pulangnya bentaran lagi deh."

Tampak pasrah, kedua temannya ikut bermain air. Sedangkan Arunea berkacak pinggang melihat Arjurin yang tidak merasa bersalah.

"Arjurinnnn!"

Anak perempuan itu menoleh dengan cengiran lebar, "Kak Arunea!"

"Kamu ini kenapa belum pulang sih? Bundadar nyariin kamu itu. Ayo pulang!"

"Ahh Kak, Arjurin masih mau main disini."

"Arjurin, jangan membantah! Ayo pulang." tekan Arunea, menarik tangan Arjurin yang tampak menolak. Arunea melotot sebal, "Ayo, Arjurin!"

Arjurin mengucapkan perpisahan kepada teman-temannya. Anak itu berjalan tanpa tenaga.

"Arjurin nanti kamu beliin kayu manis buat Bundadar masak ya? Ini uangnya."

Can I See You 'Again' ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang