12

787 88 1
                                    

"Aku gak tau, Vik. Aku sayang banget sama Angga dan gak bisa lepasin dia gitu aja, tapi aku sadar aku siapa. Aku gak pantes buat ada diantara keluarga kalian"

"Rey denger gua! Kalo Angga udah yakin sama pilihannya dan mau perjuangin itu, dia gak bakal ngebiarin perjuangannya sia-sia. Seenggaknya pilihan yang dia perjuangan itu berharga banget buat dia" ucap Wonwoo.

"Gua gak mau Rey cuma karna omongan dia lu ngejauhin Angga dan ngejauhin gua juga. Lu sahabat gua Rey dan gua gak mau kehilangan sahabat gua" lanjutnya.

"Kak Rey denger kan? Apa Kak Rey bakal ninggalin orang-orang yang sayang sama lu karna alasan yang menurut gua gak masuk akal itu. Emang lu sanggup ngelepas cinta lu, Kak?" timpal Mingyu kemudian.

Suasana di ruangan itu mulai tegang, bukan maksud Wonwoo dan Mingyu untuk memojokkan Jihoon hanya saja mereka berdua tidak ingin Jihoon menyerah dan mebuat baik Jihoon maupun Soonyoung tersakiti.

"Reyga!"

Ucapan Soonyoung sontak membuat ketiga pasang mata itu mengarah padanya.

Jihoon pun membalas tatapan Soonyoung dengan matanya yang sembab.

Tanpa pikir panjang Soonyoung segera menarik Jihoon dalam pelukannya, kemudian tangannya mengelus kepala Jihoon untuk menenangkan kekasih hatinya itu.

"Gua mohon sama lu Rey jangan pernah dengerin omongan orang tentang kita apalagi kalo itu bikin lu sakit hati. Karna hubungan ini yang jalanin kita berdua bukan mereka, makanya mereka bisa seenaknya menilai kita dari apa yang mereka lihat dan belum tentu yang mereka lihat belum tentu sama kayak yang kita rasain. Jadi bisakan jangan ada kata mereka diantara kita?!"

Jihoon menggangguk dalam pelukan Soonyoung.

"Makasih Angga"

"Iya sama-sama udah jangan nangis lagi gak malu apa diliatin sama Dhika"

Mendengar nama adiknya disebut Jihoon segera melepaskan pelukannya dan menatap Seokmin yang datang dengan 5 gelas es jeruk.

"Dhik?"

"Kakak kenapa gak pernah cerita sama Dhika?"

"Kakak gak mau kamu khawatir, Dhik"

Tanpa berkata apapun lagi Seokmin segera memeluk Jihoon sangat erat.

"Maafin Dhika ya Kak. Dhika janji mulai saat ini bakal jagain kakak"





Setelah acara haru-biru di ruang tengah tadi sekarang Jihoon merasa sedikit lega. Benar kata Soonyoung yang ia takutkan tidak beralasan, nyatanya hati mereka sediri yang memilih siapa pemilik hatinya.

Ceklek

Semua menolehkan kepala kearah sumber suara dan terlihatlah Minki dengan sekantung besar belanjaan di tangan kanannya.

"Bunda gak tau kalo Viko sama Randy juga dateng, yaudah nanti Bunda masak lebih banyak kita makan siang bareng ya" setelah mengatakannya Minki berjalan kearah dapur untuk menyimpan belanjaan yang ia beli sekalian membuat beberapa menu makan siang.

Jihoon segera beranjak mengikuti Minki untuk membantunya memasak begitupun dengan Seokmin, sehingga kini tersisa Mingyu dan si kembar di ruang tengah.

"Angga! Lu bakal bertindak kan?" tanya Mingyu memulai obrolan.

"Gua gak mungkin diem aja kalo ada yang ngerusak kebahagiaan gua"

❨✓❩ ʏᴏᴜ || sᴏᴏɴʜᴏᴏɴTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang