Suasana kantin masih riuh dengan celotehan murid. Tak terkecuali meja pojok.
"Jadi gimana? Kali-kali lah kita main bareng"
"Lu mah main mulu Bas tapi ga kurus-kurus, yaiyalah kerjaannya jajan terus"
"Apa sih koko Cina diem ae, mending lu urusin tuh mata lu biar bisa melek"
"Lu kalo nyindir kira-kira dong, Bas. Tuh ada yang lebih gak bisa melek daripada gua" mengerti siapa yang dimaksud oleh Junhui, sontak semua tertawa termasuk Jihoon dan Seokmin.
Soonyoung yang merasa ia tengah diolok-olok lantas mendelikan matanya, tapi hanya dianggap angin lalu oleh teman-temannya.
"Gua sama Angga sih ayo ae. Lagian di rumah juga mau ngapain" perkataan Wonwoo membuat semua terdiam namun tak lama senyum mengebang di bibir Seungkwan.
"Nah Kak Viko sama Kak Angga ae ikut jadi lu semua harus ikut juga"
Ah, jika kalian heran kenapa Seungkwan menggunakan lu-gua pada seniornya itu karena mereka sendiri yang meminta para juniornya untuk menggunakan panggilan itu. Kita kan sahabat jadi gosah sungkan, ucap Junhui kala itu.
"Niko! Lu ikut kan?"
Lelaki yang bernama Niko itu hanya mengedikkan bahu "Kalo Dhika ikut gua juga ikut, Bas" katanya.
Nikolas Minghao Tanaka, lelaki blasteran Cina yang merupakan sahabat Seokmin serta junior Soonyoung dan Junhui di club dance. Junhui sudah menyukai lelaki itu sejak pertama Minghao bergabung dengan club dance, namun tingkat percaya dirinya yang tinggi akan merosot sampai ke dasar jika berhubungan dengan menyatakan perasaan apalagi pada lelaki yang ia cintai. Bisa masuk dalam lingkup persahabatan Soonyoung karena ia juga berteman -walau tidak sedekat Seokmin- dengan Mingyu yang merupakan teman sekelasnya.
"Ih lu mah apa-apa Dhika. Gua curiga kalian main belakang ye" sungut Seungkwan.
Minghao mendengus "Gua gak bakal sudi main belakang sama tuh kuda ya" katanya sembari menunjuk Seokmin.
"Gua juga ogah kali sama lu mending sama kak Juan" balas Seokmin sengit.
Jihoon mengerutkan dahi "Dhik, kamu deket sama kak Juan?" bisik Jihoon pada Seokmin duduk di sampingnya.
Seokmin mengangguk.
"Kamu juga mau jalan sama dia?"
"Kakak tau?" matanya sedikit membola mendengar pertanyaan Jihoon.
Jihoon mengangguk "Sebelum kamu datang mereka sudah membicarakannya" sambungnya.
"Ya begitulah, kak" Seokmin mengedikkan bahu, tidak tahu harus membalas seperti apa.
"Kamu harus cerita semuanya sama kakak, Dhik" kemudian anggukan kecil diterima Jihoon.
•
•
•
•
•
KAMU SEDANG MEMBACA
❨✓❩ ʏᴏᴜ || sᴏᴏɴʜᴏᴏɴ
Fanfic❛follow dan mampir ke work aku yang lain juga ya❜ [TINGGALKAN VOTE WALAU SUDAH TAMAT] Reyga Jihoon Herlangga, seorang murid SMA PLEDIS 17 yang mendapat beasiswa penuh untuk bersekolah disana karena kecerdasannya. Ia terlahir dalam keluarga yang sede...