lo[16]ve

401 62 6
                                    

Disepanjang hidup saint, hal yang paling menyakitkan adalah kehilangan cinta itu sendiri

Dia penah kehilangan perth karna telah jatuh kepada angan yang membawa cinta baru secara utuh dan lebih menjajikan, fikirnya

Dia pernah kehilangan anugrah yang dihancurkannya hanya demi sebuah kehormatan yang tak pernah bisa menjanjikan apapun

Sejak awal

Saint tau, tuhan akan memberikan begitu banyak cobaan kepada nya sejak rasa yang begitu kotor membutakan separuh hatinya

Saint pernah sangat mencintai perth

Begitu menginginkan kelahiran anak atas nama perselingkuhan

Namun kemudian, menghancurkan segalanya bahkan dalam ketidaktauan

Dan kini akhirnya ia tau bahwa hal yang paling menakutkan kemudian adalah kembali kehilangan apa yang dulu ia fikir begitu menjanjikan,

" berani-beraninya kau!"

"pho..."

Saint berteriak, memeluk ayahnya yang terlihat kalap dan akan kembali melayangkan pukulan kepada suaminya

" sudah cukup pho, hiks.." saint menangis tersedu-sedu, mulai meratapi banyak hal termasuk rasa cinta dan pernikahan yang susah payah ia bangun dan pertahankan di ambang kehancuran

Matanya menatap memelas ke arah ke dua mertuanya, berharap mendapatkan sedikit pembelaan namun mereka hanya bungkam

" ini kan yang kau mau saint, ini kan yang kau inginkan" mae nya berkata lirih, tak menerima begitu banyak kejadian hari ini

" kenapa kau melakukan ini kepada ku zee..," saint merintih, menatap pemuda yang selalu mengisi hari-harinya itu dengan pedih

" saint dengarkan penjelasan ku dulu ya...." Zee berkata memohon

Saint menatapnya berang " apa? Apalgi yang ingin kau jelaskan padaku ha! Padahal aku sudah melakukan semua keinginan mu, aku melepskan semua karirku demi kau! Kenapa kau melakukan ini kepadaku zee hiks hikss padahal kau tau aku sangat mencintaimu hiks"

" sayang aku juga mencintai..."

bugh

" dasar bajingan..." ayah saint lagi-lagi mengamuk dan melayangkan satu pukulan yang membuat zee tersungkur kebelakang

" cukup ...." Kini giliran mae zee yang berterian dan menatap saint dan keluarganya nyalang

" berani sekali kalian berbuat seperti ini kepada putraku, kalian kira kalian ini siapa ha! Sadarlah anak kalian itu cacat dan tak bisa lagi memberikan keturunan kepada putraku"

" tutup mulutmu..."

" kenapa? Kalian tidak terima, padahal anakku sudah berbaik hati tak ingin menceraikan saint dan tetap mempertahan kan pernikahan mereka. Tapi kenapa kalian malah berbuat seenaknya?"

" bagaimana bisa kau menjadi begitu naif, kau kira putra kami akan bahagia melihat pasangannya menikah lagi?" mae saint berkata lirih

" itu adalah konsekuensi karna saint menjadi cacat dan tak berguna sama sekali"

" berani sekali kau...."

Saint terdiam menatap pertengkaran kedua orang tuanya di depan sana, jiwa dan raganya begitu sakit dan berada jauh dalam kekosongan, apakah ini karma ?

Dia tak lagi menangis meski keluarga mertuanya berulang kali menghina dirinya, tak lagi menangis meski dirinya telah berada di ambang batas ketidakmampuan bahkan kembali mempertahankan

More Than WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang