[7]

517 59 12
                                    

Ini adalah perihal bagaimana kamu

berjuang untuk mencintai

Bukan memiliki

~fai

.

.

.

.

.

"bagaimana keadaan baby?"

saint menoleh sambil tersenyum bahagia "baik, dady nya sangat menjaganya" ucap saint sambil mengelus pelan pipi zee yang bersandar dibahunya sambil memeluknya dari belakang

fikiran saint melayang jauh entah kemana, akhir-akhir ini perasaan nya selalu dilanda gelisah, apakah karna 2 bulan lagi anak mereka akan lahir? pikirnya

persiapan untuk menyambut kedatangan calon buah hati mereka sudah hampir matang, bahkan orang tua zee sangat antusias saat membantu mendekor kamar bayi yang akan digunakan anak mereka nanti, orang tua saint juga ikut antusias walaupun mereka tentunya masih berat dengan ini semua, ia tau.

saint menatap jam dinding dirumahnya dalam, dalam beberapa waktu segalanya terasa semakin cepat berlalu

terkadang saint masih terbayang akan perth, mempertanyakan keadaannya

namun segera ditepisnya, karna saint tau perth sudah pergi jauh

"zee kau akan menemaniku check up kali ini kan?" saint bertanya pelan, berharap zee memenuhi keinginannya

karna kesibukan zee membuatnya jarang ikut menemaninya untuk check up rutin per bulannya, saint beberapa kali hanya ditemani supir, orang tuanya, dan ibu mertuanya. saint mengerti terlebih zee masih ada terlibat kontrak dan sedang sibuk-sibuknya namun terkadang ia sangat ingin melihat dan mengetahui perkembangan janin mereka bersama-sama

saint akan melahirkan anak perempuannya dalam kurun waktu 2 bulan lagi

ya, bayinya adalah seorang anak perempuan, namun zee bilang apapun anaknya tak menjadi masalah

saint bersyukur untuk itu

" aku akan menemanimu sayang, tapi kita tak bisa pulang bersama bagaumana?" zee bertanya hati-hati

saint tersenyum senang " tak apa zee, yang penting kau ada bersamaku saat melihat anak kita " betapa bahagia hati saint saat zee tak menolak permintaannya kali ini

"aku ingin ke bawah sebentar oke " zee melepas pelukannya di pinggang saint, mengecup pipi saint pelan lalu pergi keluar

saint mengelus perutnya dengan lembut " sehat-sehat ya sayang, kami semua menunggumu disini" ucapnya lirih

belakangan hati saint dilanda gelisah, belakangan saint selalu terbayang-bayang akan seperti apa rupa putrinya nanti

sungguh ia tak sabar menantikan hari itu tiba

.

.

.

.

.

.

.

perth berjalan terburu-buru sambil bolak-balik melihat arloji di tangannya, sungguh iya lupa akan janjinya untuk mengantar sang mae pergi berbelanja, dan ditambah dengan heandphone nya yang kehabisan daya. perth baru mengingat saat ia hendak pergi membeli sesuatu di pusat perbelanjaan dan setelahnya segera pulang kerumah, berharap sang mae masih menunggunya untuk datang

bruk...

"shhh...auuhh"

perth berdecak kesal, memungut barang bawaanya kemudian hendak memarahi orang yang menabraknya namun ketika mata mereka bertemu perth hanya mampu terpaku

More Than WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang