[19]

416 58 3
                                    


Siapa pula yang bisa mengubah takdir?

Dan ikatan?

.

.

.

.

.

" dady?..."

Perth berdehem pelan, tak menanggapi panggilan putrinya dan masih menyibukkan diri dengan beberapa berkas dan tablet yang menjadi fokusnya

" dady...." Kyara memanggil sekali lagi

Perth menoleh, tersenyum saat mendapati binar polos putrinya yang menatapnya penuh harap—ada apa? " kenapa hmm?" Tanya perth

Kyara menoleh ragu-ragu, tangannya masih sibuk mengoles beberapa cat air di atas kanvas yang tadi di bawa plan dan yang lainnya saat berkunjung " apa—apa kyara bisa bertemu paman saint lagi?" kyara bertany pelan, menunduk takut saat mendapati kening dadynya yang mengerut

Dia ingat, mereka pertama kali bertemu ketika piknik waktu itu. Dan ini sudah hari ke delapan sejak itu tapi kenapa dadynya tidak mengajaknya keluar untuk bertemu paman saint yang baru di temui nya itu

Kyara ingin menagih janji—untuk membacakan cerita bersama, ae.

" tidak ada paman saint sayang...." Perth menjawab tegas, matanya menatap tak suka " kenapa kyara ingin bertemu paman itu hmm?"

" paman saint uhh...." Kyara melirik takut-takut namun perth hanya tersenyum menunggu " berjanji untuk bercerita umm pa—man saint uhh sudah berjanji..." ujarnya menambahi

" kenapa tidak minta dady hmm? Dady akan membacakan cerita yang kyara mau"

Kyara menggeleng pelan "tidak sama dady.."

Perth mendesah pelan " tidak ada paman saint oke, kapan-kapan dady akan meminta mama plan untuk membacakanmu cerita" ucapnya tegas, tak menghiraukan tatapan putrinya yang berubah sendu perth kembali tenggelam dalam setumpuk dokumen-dokumen yang cukup membuatnya lelah

Anak dan ayah itu kini terlihat sibuk dengan kegiatannya masing-masing, sesekali perth memantau kyara yang kini terlihat tengkurap dengan setumpuk buku-buku

" dady? Kapan nong ae akan datang?"

Ae sedang sakit, perth merasa bahwa bayinya itu mungkin kelelahan karna harus bolak balik kerumah sakit serta pengaruh rumah sakit terhadap tubuhnya yang rentan sehingga saat mengetahui badan anak itu terasa panas

Perth tak membiarkannya kerumah sakit sebelum kondisinya benar-benar fit

"nong ae harus benar-benar sembuh sayang" katanya menjelaskan

Kyara mendesah pelan, pikirannya dipenuhi dengan air mata nong nya ketika mereka melakukan video call tadi siang, ae bilang dady mereka tak mengizinkannya datang

" lalu? Kyara harus dirumah sakit sampai kapan dady?"

Membuat perth terdiam tak mampu menjawab

.

.

.

.

.

Keriga orang dewasa di dalam ruangan itu terdiam menatap kyara yang kini sudah tertidur nyaman di atas ranjang rumah sakit

" perth sebenarnya pho tak membenarkan perlakuanmu kepada mereka" ayah perth mulai membuka suara, menatap perth dengan pandangan yang sulit di artikan

More Than WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang