[17]

390 62 5
                                    

daripada sekedar dicampakkan 

hal yang lebih menyakitkan adalah sebuah kehilangan 

.

.

.

.

Saint hendak menyebrang setelah membeli beberapa bahan masakan karna zee mengatakan akan pulang dan makan malam dirumah seketika mengurungkan niatnya saat matanya malah mendapati suaminya yang terlihat menggandeng seorang perempuan sedang hamil

Saint menatapnya heran, tak pernah merasa bahwa suaminya mempunyai teman perempuan sedekat itu bahkan zee terlihat mengelus-elus perut perempuan itu sembari tersenyum senang

Apa zee sudah sangat ingin memiliki anak sehingga bertemu dengan temannya yang sedang hamil untuk merasakannya?

Saint masih mencoba untuk berfikir positif

Namun saat melihat zee mencium perempuan itu ketika hendak masuk kemobil saint menjadi kalap dan menghampiri mereka berdua

Plak

"saint.."

Zee membentak saint yang tiba-tiba saja menampar perempuan itu

" apa ini zee? Apa yang sudah kamu lakukan? Siapa perempuan ini?" saint mencecarnya dengan pertanyaan yang bertubi-tubi

Merasa marah sekaligus tak percaya

" saint, tolong dengarkan aku. Ini adalah chompo, dan dia sedang mengandung anakku"

Degh

Jantungnya berdetak tak karuan, hatinya berdenyut sakit apalagi saat menatap mata perempuan yang berlagak lugu itu

Dia yakin perempuan ini yang sudah menggoda zee dan membuatnya hamil anak suaminya lalu meminta pertanggung jawaban

Iya--- saint yakin bahwa itu semua adalah rencana licik wanita itu

Dan setelahnya malam itu saint tau bahwa suaminya telah membohonginya selama setahun dan malam itu juga menjadi malam kehancuran bagi dirinya sendiri

" shh...."

Kedua orang tua saint langsung dengan sigap menghampiri anaknya yang terlihat akan sadar, mae saint segera melihat anaknya sedangkan pho nya pergi untuk memanggil dokter

"saint... saint kamu mendengar mae nak?" Tanya maenya pelan

Saint perlahan-lahan membuka matanya dan langsung mendapati sang mae yang menatapnya cemas

"mae..." saint menatapnya bingung

"iya ini mae, saint ingin sesuatu?"

Saint menggeleng pelan " tidak, um mae"

Maenya hanya diam dan menatapnya bertanya-tanya

" saint bermimpi buruk" katanya dengan suara bergetar

Maenya mengelus pelan kepalanya " bermimpi buruk?"

Saint mengangguk " aku bermimpi zee menghianatiku dan akan memiliki seorang anak, aku takut mae.." saint mulai terisak pelan

Maenya menatap saint tidak percaya, dia ingin menjelaskan sesuatu namun tak tega melihat putranya yang terlihat putus asa

Saint terisak kecil, namun dia tak mampu menenangkannya dengan mengatakan bahwa semuanya hanya lah mimpi buruk

Karna pada kenyataannya semua itu memang terjadi

" mae dimana suamiku? Apa dia masih sibuk, hiks aku ingin bertemu dengannya..."

More Than WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang