[3]

638 65 2
                                    

Dulu aku pernah tak ingin beranjak

Berharap kamu sedikit saja

menghapus luka yang begitu

bergejolak

Tapi semua hanya sebatas angan

Nyatanya kisah kita bahkan

terlupakan hingga tak berjejak

~fai
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

But when you call me baby

I know I'm not the only one

I'm not the only one-sam smith


Perth menatap pancuran air yang bergerak jatuh dengan beraturan di depannya, sangat tenang dan begitu menghanyutkan hingga tanpa sadar senyumnya mengembang hingga membuat matanya menyipit

Perth tak sadar telah jatuh terbawa arus ke dalam luka di sebuah kenangan lama

" Hei.."

Saint menoleh dan senyumnya langsung terbit ketika melihat suaminya perth sedang berjalan pelan ke arahnya

Tangangannya terjulur ke atas, seperti anak kecil yang ingin segera di raih dan di gendong

Sejujurnya, saint hanya ingin di peluk

Perth tersernyum gemas
" Auuu... Bayi besar ku yang manis sedang ingin bermanja-manja ternyata" kata perth sambil merengkuh saint ke dalam pelukannya

Memeluknya dengan sangat erat sehingga saint bahkan tak mampu mengangkat wajahnya

Perth mencium pucuk kepalanya berkali-kali, gemas

"Enghhh perthh lepaskann hhh, saint tidak bisa bernafas"

Perth melepaskannya namun kesempatan itu langsung digunakannya untuk meraup bibir merah menggoda saint dengan rakus,
Saint bergumam tak jelas. Mencoba mengimbangi ciuman perth yang sangat-sangat panas

"Shhh..."

Perth memaksa saint membuka mulut dengan menggigit bibirnya
Lalu kembali memangsa bibir saint dengan rakus

"Ah eughh perth hen..ti. .. kan shh perth"

Perth mencoba tak perduli, dan kini malah tangannya sudah masuk dan bermain-main di dada kenyal istrinya itu

"Ahhnn perthhh... Eughnn ahhh perth berhenti"

Saint berbicara terputus-putus saat perth beralih mengecup telinga dan lehernya. Mendorong-dorong kepala perth agar menyudahi kegiatannya namun sepertinya perth terlalu asik dengan kegiatannya

"Ahhnnn perthh"

"Perthh berhenti"

"Perth!!"

Perth tersentak kaget, nafasnya memburu sama seperti saint

" Ada apa saint, kenapa??!!" Perth bertanya jengkel, bahkan sangat-sangat jengkel karna nafsunya yangsudah di ubun-ubun

" Perth aku tak ingin melakukannya sekarang" saint berkata takut-takut

Perth masih menatap saint jengkel " kenapa saint. Aku bahkan hampir selesai dengannya" geram perth, sungguh nafsu yang begitu menyiksanya

Saint memegang tangan perth pelan "perth... Maafkan saint naa" saint menatap perth dengan mata bulatnya

"Saint ingin menghabiskan hari ini dengan perth diluar, tapi jika perth meminta hal itu siang ini pasti kita akan berakhir di ranjang hingga nanti malam, sudahh uhh sudah berapa lama hiks hiks perth tidak mengajakku keluar berdua hiks dalam beberapa bulan ini hiks uhh hikss" saint berkata dengan susah payah saat air mata mendominasi wajahnya, tubuhnya bergetar pelan bahkan tangannya menggenggam erat tangan perth

" Hei.... Hei... Kenapa menangis" perth tak tega, dan tak akan pernah tega melihat saint menangis hingga terisak-isak seperti ini.

Maka dengan cepat dia membawanya masuk kedalam pelukan hangatnya

"Kenapa menangis baby, aku tidak pernah mempermasalahkan jika kamu ingin jalan-jalam hmm" perth berkata lembut masih berusaha menenangkan saint dengan mengelus pelan kepalanya dan sesekali mengecupnya

"Perthh tidak pernah mengajakku lagi" saint berkata lirih

" Aku minta maaf hmm. Kita akan pergi sekarang ya?"

Saint mengangkat wajahnya antusias, menatap perth dengan mata nya yang bersinar membuat perth menggigit bibir bawahnya menahan gemas

"Benarkah?"

Sungguh godaan terbesar makhluk cantik di depanku ini. Begitu kata batinnya

"Hmm.. tentu saja" perth mengangguk dengan semangat, tak ingin mengecewakan saint yang menatapnya penuh harap

"Yeayy terimakasih perth" saint melonjak" dengan bahagia membuat perth yang sedang memeluknya pun ikut tertawa gemas

Dan sisa weekend pada hari itu mereka habiskan untuk melakukan kencan untuk yang entah keberapa kalinya

Berjalan jalan menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan lalu menonton bioskop karna katanya perth yang sangat ingin menonton, lalu melakukan dinner hingga menikmati air mancur ICONSIAM di tepi sungai chao phraya

Senyum saint pada hari itu bahkan tak pernah menghilang sampai di penghujung malam

Saint maupun perth begitu menikmati masa masa indah yang selalu diberikan kepada mereka

Perth tersentak pelan saat rintik-rintik air membasahi wajahnya
Matanya mengadah keatas

"Hujan.." lirih perth pelan

Dengan segera ia berlari-lari kecil menuju mobilnya

" Hahh kenapa harus hujan sih"

Perth menggerutu pelan, lalu beralih menatap jam di tangannya

12.00 AM

Tepat 3 bulan setelah perceraian

Perth tersenyum kecut

Saint kenapa aku bahkan sampai saat ini belum dapat melupakanmu?

Sedangkan kau bahkan sudah berjalan jauh di depanku saat ini

Sudah seperti apa rupa saint saat ini?

Sudah sebesar apa perutnya

Perth rindu

Sangat sangat rindu

More Than WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang