Prolog

75.9K 6.4K 115
                                    

Peringatan!
Ada banyak kesalahan fatal, seperti penempatan gelar dan sebagainya, belum sempat direvisi sebab chapternya sudah jauh, setelah tamat mungkin akan di perbaiki soalnya author nya gak mau egois dengan maen unpub cerita!

Dan ya cerita ini gak sesuai ekspetasi kalian! Gak sebagus cerita lain!
-
-
-

Alexia Caroline, putri bungsu dari bangsawan bergelar Marquess. Ia juga mempunyai dua kakak laki laki yang sangat membencinya ketika usia gadis itu menginjak 9 tahun karena membuat ibu mereka meninggal entah karena alasan apa.

Dari situlah kebencian terus tercurahkan dari kedua kakaknya bahkan ayahnya juga.

Dan sejak saat itu juga ayahnya dan kedua kakaknya menjauh darinya. Mengabaikan dan bersikap dingin padanya.

Karena dia yang selalu diabaikan dan diperlakukan dingin oleh keluarganya, ia pun mencoba menarik perhatian banyak orang sejak saat itu.

Hingga usianya sudah beranjak remaja tepat saat dia memasuki Akademi, sifatnya semakin menjadi. Ia iri dengan salah seorang gadis bernama Clarissa Yarazen, gadis itu berhasil merebut semua perhatian orang yang selalu ia dambakan perhatiannya yaitu kedua kakaknya, ayahnya dan orang yang sangat ia cintai.

Karena kesal, ia pun membuat berbagai rencana untuk menjadikan Clarissa terus salah, tapi ujungnya yang kena adalah dirinya.

Tak ada satupun yang membelanya, kecuali satu orang. Pria yang mengaku mencintainya, tapi sayangnya Alexia tak mencintai pria itu.

Hingga pada saat puncaknya, yaitu ketika pria yang ia cintai; Pangeran Dallas Anderson, menyatakan cintanya pada Clarissa. Alexia marah, hingga akhirnya ia berniat untuk membunuh gadis itu dengan menjebaknya di hutan.

Tapi pada saat Alexia akan melayangkan pedang yang terbuat dari Es yang tajam tiba tiba ditahan oleh seseorang yang ia kenal.

Arlando Callesto; kakak keduanya. Dengan kekuatan mengendalikan tumbuhan, ia mengeluarkan sulur tanamannya lalu mengikat Alexia hingga tak bisa bergerak dan meringis kesakitan ketika duri duri tanaman yang mulai mengikatnya.

Tidak sampai disitu Alexia bahkan di penggal kepalanya atas rencana pembunuhan calon pendamping seorang pangeran. Lalu ia pun mati bersama dengan semua kekuatannya.

Sekiranya itu adalah cerita singkat yang tragis untuk si pemeran antagonis.

Aku tersenyum ketika atas kekalahan Alexia, dengan begini Pangeran Dallas dan Clarissa bisa hidup bahagia.

Aku menutup buku yang baru saja selesai aku baca, kemudian menatap ke seluruh ruangan putih dimana aku berada.

Rumah sakit.

Membaringkan kembali tubuhku ke bankar, aku pun mulai memandang nanar langit langit kamar.

Setetes air mata meluncur begitu saja tanpa diminta.

Hari ini, hari dimana kata dokter yang merawatku sejak dulu mengatakan jika ini hari terakhiku.

Menyedihkan, mungkin jika benar maka waktuku hanya tinggal beberapa jam.

Suara pintu kamar ruanganku terbuka, aku pun menoleh lalu tersenyum dibalik alat bantu pernafasan.

"Aku harap kamu masih mau berjuang." Ujar orang itu yang merupakan dokter yang selama ini menanganiku.

Aku tersenyum getir, "Kenapa harus? Dokter pernah bilang jika hari ini seharusnya hari terakhirku. Lagipula aku ingin bebas dok dari semua rasa sakit ini."

Air mataku kembali lolos ketika ingin melanjutkan kalimatku. "Aku akan mati dok, jadi itu artinya aku akan bebas."

"Tidak, Jangan berkata begitu." Sela dokter itu.

Aku menggeleng pelan, lalu kembali air mataku meluncur begitu deras. "Seandainya aku diberikan kehidupan kedua aku ingin mempunyai tubuh yang sehat. Dan tidak merasakan sakit lagi." Ucapku menerawang jauh ke langit langit.

"Tolong jangan berkata hal lain lagi, aku yakin kamu akan sembuh."

Nafasku sudah tersendat sendat setelah mendengar ucapan dokter.

Sayup sayup mataku yang mulai meredup melihat dokter itu panik, lalu melakukan tindakan cepat.

Hingga mataku benar benar menutup sempurna, aku pun sadar jika semuanya telah selesai.

---
Gimana?

Jujur ini cerita terniatku, sebab aku ampe revisi beberapa kali sebelum di publish.

Antagonist Princess [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang