•
Jangan lupa Vote&Comen nya🤗
•Didalam mobil_
AUTHOR POV_
Nayya sekarang sedang menenangkan Nafa di pangkuannya sedangkan Naila di taruh di jok belakang.
"Nafa sayang . . . cup.. cup.. cup.. cup.. diam ya nak jangan nangis" ujar Nayya untuk menenangkan dengan menepuk-nepuk halus punggungnya.
Namun si Nafa tetap saja menangis meraung-raung terus, maybe.. trauma insiden kecelakaan tadi.
Sedangkan Putra fokus menyetir.
Rumah sakit_
Sesampai nya di rumah sakit, Naila langsung dilarikan ke UGD, sedangkan Nayya kini tengah duduk disalah satu bangku rumah sakit dengan Nafa yang tertidur pulas dipangkuan nya, karena kelelahan sedari tadi nangis terus tiada hentinya.
Putra ?? Jangan ditanyakan lagi, kini anak itu sedang menghubungi kakak ipar dan kedua orang tua nya.Tak lama kemudian Putra pun kembali kemudian duduk di samping Nayya.
"Siniin" ucap Putra sambil mengambil alih Nafa dari pangkuan nya.
"Hust.. gak usah cari gara-gara lu ..ye ketos .. si Nafa ni baru tidur udah mau diambil alih, bisa-bisa kebangun kan bisa
berabe ntar. " Balas Nayya dengan pelan sambil menatap tajam lawan bicaranya.Putra pun hanya menghela nafas kemudian memainkan handphone nya.
Tak lama kemudian kakak ipar nya Putra dan kedua orang tua Putra pun datang.
"Bagaimana Put keadaan Naila?" Tanya Raja (kakak ipar nya Putra) dengan face yang sulit dibaca.
So pasti nya.. cemas, khawatir jadi satu campur aduk yekan hehe_^Bisa-bisa nya lu ye Thor bercanda semasa istri gue lagi kritis_Raja
Gada yang becanda bang, emang bener kan ucapan othor ???_AuthorDah lu diem_Raja
Yee... Ampun bang jago_Author•Back To Topic >>
"Belum keluar dokternya. " jawab Putra dengan singkat.
Emang ye.. kalo dasar nya dari dulu tembok, mau diapa-apain pun tetep datar gitu, bener gak tu ???
Raja pun hanya mengangguk sebagai jawaban nya.
"Nak siniin Nafa nya." Ujar Mama Putra sambil mengambil alih Nafa dari pangkuan ku dan akupun hanya menurut saja ,karena Nafa pun sudah cukup lama juga tidur nya jadi gada salah kalo Nafa pindah posisi pun gabakal ke ganggu.
Selain itu Nayya pun sudah pegal-pegal badannya akibat memangku Nafa sedari tadi."Nak kamu ini yang namanya Nay.. " ucap Mama Putra dengan mencoba mengingat-ingat diriku.
"Saya Nayya Tan. " Nayya pun menyambung perkataan mama Putra yang sedari tadi masih mikir, padahal raut wajah dalam nya terpampang jelas kegelisahan
(jika orang yang peka n bisa baca ekspresi ye dan Nayya pun salah satu nya yang sekarang bisa melihat itu semua, because dia perempuan _^)
Karena memikirkan akan anak nya yang kritis di dalam sebuah ruangan ,namun mama nya Putra pun bisa menutupi nya dengan ketenangan wajah nya itu.
Setelah 3 jam berlalu akhirnya ruangan putih itupun terbuka dan keluarlah seorang yang berjas putih berserta para suster-suster nya.
"Salah satu dari keluarga bisa ikut keruangan saya." Ucap dokter tersebut.
Kemudian Raja pun mengikuti dokter tersebut dari belakang.
"Tenang saja Tante pasti kak Naila baik-baik saja." Ujar Nayya untuk menenangkan bunda nya Putra sambil mengusap punggung beliau.
Dan hanya dibalas anggukan oleh bundanya Putra tak lama kemudian Nafa pun terbangun.
"Ikut kakak yuk Nafa." Ajak Nayya kepada Nafa.
Awal nya si Nafa tidak mau tetapi si Nayya ni kan punya seribu-ribu akal yang akhirnya dapat membuat Nafa luluh kemudian mau ikut dengannya."Nayya izin ajak Nafa keluar dulu ya Tan." Izin Nayya kepada sang ibunda Putra.
"Iya nak tapi jangan lama-lama."
"Siap tan" jawab Nayya sambil tersenyum.
Di Ruangan Dokter_
"Jadi bagaimana dok keadaan istri saya?" Tanya Raja dengan tidak sabar.
"Alhamdulillah istri bapak masih bisa diselamatkan namun janin yang ada dikandungnya tidak bisa diselamatkan pak ,selain itu terdapat juga luka didaerah dahi yang diakibatkan benturan yang lumayan keras dan sebentar lagi istri bapak akan segera sadar." Jelas sang dokter.
'Naila hamil?sejak kapan?' batin Raja pun mulai bertanya-tanya
"Sudah berapa bulan dok kandungan itu?" Tanya Raja
"Kalau tidak salah baru sekitar 2 Minggu an " jawab sang dokter
"Oum iya dok , kalau begitu saya permisi dulu." Ujar Raja untuk pamit undur diri dari ruangan serba putih nan bau obat itu.
"Iya silahkan" jawab dokter tersebut.
. . . . . . .
"Bagiamana nak Raja ?? " Tanya sang ibunda dengan khawatir.
"Baik-baik saja Bun tetapi bayi yang ada dikandungan Naila tidak bisa diselamatkan Bun." Jawab Raja kemudian Putra pun coba merangkul Abang nya itu dan berkata
"Belum rezekinya bang, yang sabar"Dan hanya dibalas anggukan kemudian masuk kedalam ruangan istrinya.
Tak lupa juga diikuti sang Bunda dan Putra dari belakang..
.
.
.
.Assalamu'alaikum warahmatullahi wabbarakatuh
Jangan lupa tinggalkan jejak >> VOTE & COMEN
Maaf baru bisa update , dikarenakan author nya ini yang agak seret hehe
Jumpa lagi ye kita hehe🤗
Sampai jumpa lagi di next part
Kapan??
Author belum tahu ye yang penting vote sama komen yang bikin author semangat pengen ngelanjutin cerita iniMaaf kalau ceritanya makin kesini makin gajelas hehe🙏
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabbarakatuh
03-04/21}
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRA" {nayput}
Teen Fiction. "Ehhh... Apa-apaan sih lu ha? Mau cari gara-gara sama gue? " Ucap Nayya dengan melepaskan tangan putra yang ada di tas nya. Orang itu tadi Putra yeu. "jam berapa?" Tanya Putra. "Jam delapan kurang sepuluh lah" "Itu artinya?" "Ya artinya gue terl...