CHAPTER 22

469 34 10
                                    

vote before reading!

MEAN POV

kenapa aku takut dengan cinta?bagaimana awal mulanya,

aku sangat menyukai piano,hingga dulu aku sangat suka tampil dengan pianoku

ketika ku turun dari panggung,ku melihat kedua orang tua ku sedang berbicara dengan rekan kerjanya bersama dengan kakak ku disampingnya

"ibu,ayah"sapaku pada kedua orang tua ku

"Mean Phiravich kau membuat dua kesalahan tadi,saat tampil dengan penampilan seperti itu kamu tidak cocok mendapatkan medali kami akan menambah les mu"ucap mama mean dengan mengyilangkan kedua tangannya

"baik"ucapku sambil menunduk lalu mereka ber3 meninggalkan ku sendiri padahal aku sudah melakukan yang terbaik

prinsip orang tuaku yang elite hanya satu yaitu harus selalu menjadi nomor satu,kakak ku sangat hebat dalam segala hal,karena itu dia dicintai .. tapi aku tidak.

aku mencoba segalanya agar bisa lebih baik dari kakakku,tapi itu mustahil aku harus mencari jalan lain,aku beralih dari musik ke olahraga,kupikir jika orang lain menyadari kehebatanku maka orang tua ku juga akan sadar meski aku tidak suka tersenyum dan bersikap manis dihadapan orang orang aku masih menikmati perhatian mereka

ketika teman mamaku datang kerumah ku dan membicarakan tentang kehebatanku,tapi mamaku malah menjawab dengan "jangan bilang begitu,mean itu sangat mengecewakan"

"yaampun kenapa mengecewakan?kurasa mean selalu melakukan yang terbaik disekolah ya dia bahkan menjadi ketua OSIS"sambung teman mamaku

"Jadi ketua OSIS adalah hal yang biasa.semua orang bisa mendapatkan posisi itu,keluarga kami terdiri dari orang orang yang berbakat.diusianya kami bahkan menyapu bersih semua medali di tingkat nasional pencapaian mean sangat memalukan untuk dikatakan,dan dia memiliki rambut yang bergelombang aku tidak tau die meniru siapa dan dia sangat berbeda dengan kakanya andai dia memiliki setengah dari kemampuan kakaknya,aku sangat bahagia" ucap mama mean pada temannya

setelah mendengar perkataan mamaku dengan temannya aku memutuskan untuk meluruskan rambut ku,setelah aku memakai topeng yang baru dan mengabaikan mean phiravich yang asli aku akhirnya diterima...awalnya aku sangat senang rasanya seperti mengambang di atas air tapi aku selalu merasa hampa akankah ada seseorang yang mencintaiku apa adanya.

ketika aku pulang kerumah aku dan aku bertemu dengannya

"hay aku pulang!"ucapku saat membuka pintu sehabis pulang sekolah

"hei dek kamu sudah pulang ,Kaka baru mau pergi ,oh kenalkan dia temanku,iplan!"ucap kakaku mengenal kanku dengannya yang dibalas dengan senyum manis olehnya

dan begitu lah kisah cinta pertamaku!

hingga akhirnya aku sangat dekat dengannya,

"Kau lagi apa mean?"ucap plan dan masuk tiba tiba kedalam kamar mean

"phi iplan?"aku sangat terkejut ketika dia tiba tiba masuk kedalam kamarku

"apa kau lagi belajar?yaampun mean kamu belajar terus pergilah dengan teman temanmu sesekali"ucapnya lalu melangkah dan duduk di kasur tidur ku

"phi apa kau selalu bergaul dengan kakaku?kamu hampir tiap hari berada di rumah kami"tanyaku pada nya karena penasaran

"benar!aku bergaul dengan kakakmu tiap hari lagian ada beberapa manfaat bergaul dengannya dan aku selalu bersamanya agar image ku meningkat "ucap nya sambil tertawa kecil

"tapi kadang kakakmu menyebalkan dia terlalu perfect"sambung iplan lalu melangkah mendekati mean "apa kau berfikir yang sama denganku?tapi jangan katakan padanya aku berbicara begitu ya!"

THIS IS MEAN 18+ |MEANSAINT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang