part 2

374 41 0
                                    

 WARNING ADEGAN BERBAHAYA!

   Manik coffee yang sembab dan memerah milik Suho menatap dalam wajah tampan Kris yang masih terlelap. Lelaki bersurai almond ini tampaknya masih bingung mengapa ia berakhir di ranjang dengan posisi dipeluk oleh Kris.

   "Apa yang harus ku lakukan sekarang? Pikir Suho.

Segera beranjak dari sana sebelum Kris bangun dan mencaci makinya atau diam dan menikmatinya? Suho akhir memilih opsi pertama.

    "Mau kemana hm?" Suara serak itu mengagetkan Suho yang berusaha menggeser tangan Kris.

   "Ini masih terlalu pagi, tidur saja lagi." Katanya dan kembali memeluk Suho.

Lelaki manis itu jelas terkejut, hanya dalam kurun waktu semalam Kris berubah?

Kris jelas tahu apa yang dipikirkan Suho. Ia kembali membuka matanya dan menatap manik coffe Suho sebelum beberapa detik kemudian si manis memutuskan kontak mata mereka.

Jemari panjang lelaki tampan itu mengelus pipi gembil Suho lembut, mereka kembali saling menatap, Suho mencoba membaca apa yang ada dipikiran Kris.

     "Aku memang belum mencintai mu." Ujarnya.

     "Maksudku aku mau belajar mencintai mu sebagai pasangan ku. Aku sangat menyesali sikap ku belakangan ini pada mu. Jadi.. bisakah kau memberiku kesempatan? Aku ingin belajar menjadi kekasih yang baik untukmu." Lanjut Kris masih mengelus pipi Suho.

Terkejut? Tentu saja iya. Bingung? Itu pasti, bagaimana Kris berubah drastis dalam waktu singkat. Senang? Iya, ia sangat senang akhirnya Kris membalas perasaan nya walau belum sepenuhnya.

     "Kau mau kan?" Tanya Kris, manik hazel nya menunjukkan kekhawatiran.

Bibir Cherry milik Suho melengkung ke atas, tersenyum manis dan mengangguk. Ia memeluk Kris dan dibalas tak kalah erat oleh pria tampan tersebut.

    "Terima kasih, love" Ujar Kris senang.

Mereka saling menatap lagi, kali ini beda, mata mereka memancar cinta dan kebahagiaan. Entah siapa yang memulai, belahan tebal milik Kris menyatu dengan belahan tipis milik Suho. Awalnya hanya kecupan, mengikuti instingnya Kris menahan tengkuk Suho. Melumat pelan dan mengisap bibir lelaki itu, manis dan kenyal. Merasa kurang puas Kris mulai menggerakkan lidahnya, Suho yang terbuai hanya mengikuti permainan Kris. Membuka mulutnya dan menyambut lidah Kris yang berkunjung, saling membelit dan menghisap.

     "Mphh Kriss.."

Tangan berbalut kulit seputih susu itu memukul pelan dada bidang kekasihnya. Kris yang menyadari itu menyudahi ciuman pertama mereka.
Suho menghirup nafas dengan rakus, pria itu semakin lucu dimata Kris, bibirnya bengkak dan basah juga jangan lupakan rona kemerahan di pipinya.

    "Bolehkah?" Tanya Kris lembut menatap mata Suho.

Pria cantik itu mengangguk malu-malu sedangkan Kris tersenyum lebar.

    "Aku akan pelan-pelan." Bisik nya.
.
.
.

Jari Kris yang panjang mengelus lubang sempit milik Suho. Mereka tak punya lube mengingat malam pertama ini terjadi begitu saja tanpa direncanakan. Eh malam? Ini kan pagi. Kris mengoleskan cairan cinta Suho di lubangnya, hanya itu yang mereka punya mengingat ini pertama bagi Suho pasti air liur saja tidak akan cukup. Jari Kris mulai memasuki liang hangat tersebut.

    "Ngh.. Kris"

Suho mendesis, ia dapat merasakan jari Kris yang perlahan memasuki anusnya.

     "Keep calm, love" bisik Kris dan mengocok penis Suho mencoba mengalihkan sakitnya dan itu berhasil. Kris mulai mengocok lubang Suho dengan jarinya.

Our Pea(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang