part 3

336 37 0
                                    


    Jari panjang itu bergerak lincah menekan keyboard dengan mata hazelnya yang tampak menatap fokus ke layar komputernya. Sesekali ia meregangkan badannya yang terasa pegal. Tiba-tiba kursi yang ia duduki tertarik kebelakang. Bibir merahnya menyunggingkan senyuman. Sosok yang lebih kecil mulai menduduki pahanya, merebahkan tubuhnya pada dada bidang Kris.

    "Kenapa tidak tidur hm?" Tanya sosok tampan itu masih fokus dengan komputernya.

    "Terbangun." Rengek pria cantik tersebut dan mengusak wajahnya pada ceruk leher Kris.

Pria blasteran itu terkekeh.

     "Ayo tidur." Lirih Suho, jelas sekali sosok cantik ini mengantuk.

     "Baiklah princess."

     "Aw.."

Suho memeletkan lidahnya lucu ketika Kris mendesis sakit, makanya jangan memanggilnya princess pikir Suho.

Kris mematikan komputernya dan menggendong Suho ala koala menuju kamar mereka. Ia membaringkan pemuda cantik itu hati-hati dan ikut berbaring. Meletakkan kepala bersurai almond itu di lengan kekarnya. Suho tampaknya sudah lelap, tetapi Kris belum. Kris menatap Suho lama sembari mengusap helaian rambut Suho dengan lembut. Ia mengecup kening Suho sebelum ikut terlelap.
.
.
.
.

    Kris menyantap makan siang nya dengan malas penyebabnya tak lain adalah ketidakhadiran Suho bersamanya. Gedung perusahaan mereka bersebelahan memang. Setiap hari mereka akan makan bersama di cafe seberang jalan tetapi hari ini lelaki cantik itu ada janji makan siang dengan kliennya dari Taiwan.

Bruk!

   "Ah, maaf aku tidak sengaja." Sesal sosok cantik yang menabrak Kris.

Sejenak pemuda itu tertegun, wanita didepannya sangat cantik dan itu cukup membuat Kris terpesona. Jarang-jarang ada yang bisa menarik perhatian Kris.

    "Tuan, anda tidak apa-apa?" Tanya wanita itu sambil mengibaskan tangannya didepan wajah Kris yang masih terpaku.

    "Ah, aku tidak apa-apa. Maaf." Jawab Kris gelagapan.

    "Sekali lagi aku minta maaf." Sesal wanita tersebut.

     "Tidak apa-apa." Balas Kris tersenyum.

     "Kalau begitu aku permisi, sekali lagi maaf." Kata nya berpamitan.

Kris masih menatap kepergian wanita itu, sungguh cantik pikirnya.

Kris pun segera beranjak meninggalkan cafe tersebut. Ketika ia keluar, hazelnya dapat menangkap gelagat kebingungan dari wanita yang tadi menabraknya.

     "Maaf, sepertinya kau kebingungan. Ada yang bisa ku bantu?" Tanya Kris menghampiri.

     "Sebelumnya perkenalkan nama ku Kris." Ujar Kris memperkenalkan diri.

     "Salam kenal, Kris. Aku Tiffany." Balas wanita tersebut.

     "Begini, aku dari Amerika dan ingin berwisata ke Seoul hanya saja aku masih bingung mau kemana." Ucap Tiffany menggaruk pipinya yang tidak gatal.

     "Aku bisa mengantarkan mu jika kau mau." Tawar Kris dengan senang hati.

    "Apa tidak apa-apa?" Tanya Tiffany segan.

     "Tidak apa-apa, pekerjaan ku juga sudah beres dan aku sedikit bosan." Jawab Kris cepat, sangat berharap bisa lebih dekat dengan wanita ini.

    "Baiklah."

Wanita itu tersenyum lebar, akhirnya ia memiliki teman untuk mengelilingi Seoul.
.
.
.
.
.

    Lelaki berparas cantik tampak tertidur di sofa ruang tamu. Ia begitu lelah hari ini tetapi Suho tak bisa beristirahat jika Kris belum pulang. Dari tadi siang Suho menghubunginya tetapi tak ada jawaban sama sekali. Kata Taehyung asisten Kris, Lelaki itu meninggalkan kantor dari jam makan siang dan hingga saat ini batang hidungnya belum kelihatan. Suho khawatir.

Our Pea(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang