Manik hazel Kris mengerjab perlahan menyesuaikan cahaya yang menusuk hazelnya. Tenggorokannya terasa kering.
Kris berusaha meraih gelas yang tersedia di samping ranjangnya.
Meneguk tak sabaran cairan bening tersebut."Sudah bangun?"
Kris mengalihkan pandangannya pada Joongki yang baru memasuki ruang rawatnya.
"Suho?"
Dokter tampan itu mendengus.
"Hanya aku dan kau bukan? Aku bahkan berbohong pada istriku, kau harus membayar mahal."
Kris terkekeh pelan, tak lama setelah menyadari tatapan Joongki.
"Temui lah, Vincent." Titah Joongki mengupasnya buah apel.
"Aku baik-baik saja."
"Tangan mu memar dan terluka, aku juga menemukan berbagai sayatan dan bekas sundutan rokok di kulit kepala mu."
"Jahitan di perut mu sengaja kau gunting dan itu empat hari yang lalu makanya infeksinya parah."
"Empat hari yang lalu?"
"Kau tertidur selama dua hari asal kau tahu."
Kris menguyah apel tersebut perlahan tampak tengah berpikir.
"Hyung, kau ingat burung yang kita selamatkan waktu itu?"
Joongki mengangguk singkat.
"Bukankah kita menyayangi nya?" Tanya Kris lagi.
"Tentu karena itu kita melepaskan nya."
"Karena ia akan tersiksa dan tidak bebas jika hidup didalam sangkar bersama kita."
Joongki menatap Kris sedangkan pria itu menatap ke lain arah.
"Kau ingin menyerah?"
"Kau tidak mengerti kisah kita dan burung itu?"
Mereka saling melempar pertanyaan.
Joongki menghela nafas.
"Aku yakin Suho tak benar-benar membenci mu, Kris. Berusahalah sedikit lagi."
Kris menggeleng pelan.
"Sejauh ini ia hanya menangis oleh ku, semakin aku berusaha semakin ia menderita."
Keputusasaan menggerogotinya, memintanya untuk berhenti akan hal yang sia-sia.
Joongki mendekat, merangkulnya seperti 13 tahun yang lalu.
"Bagaimana dengan anak mu?"
"Aku sudah memikirkannya. Semua terserah Suho, ia menyerahkan bayi kami kepada ku, atau membesarkan nya sendiri dan tetap membiarkan aku menemui nya ataupun harus pergi selamanya dari kehidupan mereka."
Joongki mengangguk.
"Kau masih punya aku asal kau tahu, jadi jangan lagi melakukan hal seperti ini."
Kris dapat menangkap raut bersalah yang terpancar dari wajah tampan Joongki. Pria itu telah berjasa banyak dalam hidup Kris, dan sekarang ia melakukan hal yang sama seperti dahulu. Kris tak bisa membuat pria itu kecewa seperti ini. Pria itu berusaha keras membuat Kris bangkit dan sekarang Kris justru melakukan self harm itu lagi.
.
.
.Sudah satu Minggu Kris menghilang dari pandangan Suho. Perusahaan juga terbengkalai dan tak ada satupun pesan yang pria itu kirimkan. Selama itu pula Suho harus memimpin perusahaan sembari mencari tahu dimana keberadaan Kris.