Sesosok pria tampan terlihat mondar-mandir dengan gelisah didepan pintu sambil menyeret kopernya.
"C'mon, Kris!"
Ia berteriak frustasi pada dirinya sendiri, mencoba menyemangati.
Akhirnya jari panjang pemuda itu memencet beberapa kombinasi angka dan tak lama pintu didepannya terbuka.
Kosong.
Mungkin pria cantik itu masih bekerja. Kris memandang ke sekeliling, cukup banyak yang berubah. Tak ada foto Kris dan Suho yang dulunya terpajang diberbagai sudut. Furniture yang dulu mereka beli bersama juga sudah diganti. Kris tersenyum kecut, jelas Suho membencinya sekarang. Kaki panjang nya membawa Kris ke balkon tempat favorit keduanya menikmati senja sambil menyesap kopi dan bercanda. Dulu terdapat dua ayunan gantung disini tetapi sekarang hanya ada kursi, juga tak sama lagi dengan yang sebelumnya. Kris mendekat ke pagar pembatas balkon ketika melihat sebuah mobil memasuki pekarangan rumah. Bukan mobil Suho, apa lelaki manis itu juga mengganti mobilnya?
Pertanyaan Kris terjawab setelah seorang pria turun dari BMW X5 putih tersebut. Pria itu membukakan pintu dan menggandeng Suho. Hazel Kris menatap nyalang ketika sosok tersebut menggendong Suho dan menghilang dari pandangan Kris. Bagaimana mungkin Suho secepat itu mencari penggantinya. Kris dapat melihat siluet mereka memasuki kamar dari kaca jendela. Kris menggeram dan mengalihkan pandangannya."An Ziyan!"
Sosok pria manis lainnya ikut masuk ke kamar dengan kesal.
Yang di teriaki hanya memutar matanya malas. Suho terkekeh pelan sambil menginstruksikan pria manis tersebut untuk mendekatinya."Sadar diri, kau sama mungilnya dengan Suho bagaimana bisa menggendong nya?"
"Aw!"
Pria manis yang biasa dipanggil Maiding itu mencibir kekasihnya setelah menghadiahi cubitan keras di perut Ziyan. Ia memeluk Suho dengan manja.
"Seringlah berkunjung, kau tahu keponakan mu satu itu sangat senang bertemu dengan mu." Kata Maiding melepaskan pelukannya.
Suho tersenyum dan mengangguk.
"Kalau ada apa-apa jangan segan untuk menghubungi kami."
"Terima kasih, Gege."
Suho kembali memeluk Maiding sebelum pasangan itu meninggalkan kediamannya.
Kris yang mendengar suara mobil langsung berdiri kembali dan langsung masuk ke kamar.
"Siapa pria itu?!" Bentak Kris sambil menarik tangan Suho yang semula memijit pelipisnya.
Lelaki cantik itu jelas terkejut atas keberadaan Kris.
"Apa yang kau lakukan disini?"
Suho balas bertanya dan menarik tangan nya.
"Jawab pertanyaan Suho!"
"Itu bukan urusanmu, bajingan!"
"Oh, sudah berani melawan ku? Bagus."
Kris tersenyum sinis dan mendorong Suho dengan kasar dan mengukungnya. Ia tertawa ketika hazelnya menangkap kepanikan diwajah cantik Suho.
"Jangan menyentuh ku, brengsek!"
Ingatan Suho kembali pada malam Kris memperkosanya. Hari itu bersyukur tidak terjadi apa-apa pada bayinya, bagaimana kalau hari ini tidak? Perutnya keram sedari tadi itu sebabnya Ziyan dan Maiding mengantarkannya menemui Hyekyo.
"Kembali berlagak suci, kau bahkan membawa pria itu ke kamar mu." Decih Kris membuka kancing celana Suho.
Bugh!