part 12 (end)

463 40 5
                                    


    Seiring waktu berlalu Kris semakin membaik. Ia berangsur kembali seperti sosok Kris yang dulu hilang. Senyumnya lebih hangat bukan lagi senyum penuh luka. Pria tampan itu juga tidak bergetar ketakutan lagi saat terjadi skinship diantara mereka. Apalagi soal self harm Kris benar-benar pulih dari hal ini. Ia juga sudah bisa bercanda, marah, kesal, bersikap manja sekarang. Suho benar-benar mensyukuri semuanya.

Dug!

Suho terkekeh merasakan tendangan calon bayinya yang terlalu bersemangat. Suho mengelus perutnya sambil bersenandung kecil. Pea pun kembali bergerak. kandungannya sudah memasuki bulan keenam dan pea kesayangannya sudah semakin besar dan aktif. Ia berjalan menuju dapur karena ini waktunya sarapan.

Suho pikir Kris sudah berangkat tetapi sosok lelaki tampan itu ternyata masih di dapur mengaduk susu untuk Suho. Kekasihnya itu tampak terkekeh. Suho memeluknya dari belakang. Aroma Kris selalu menenangkannya.

    "Good morning, love."
Kris membalikkan badannya dan mengecup bibir Suho singkat.

Suho kembali mengecup bibir Kris.

   "Memikirkan siapa kau hingga senyum-senyum sendiri di pagi buta begini?"

Bibir Cherry si cantik terpout lucu, Kris yang gemas kembali mengecupnya.

    "Aku hanya teringat dulu aku meminum susu mu beberapa kali karena itu aku tertawa." Jelas Kris.

Suho juga bersyukur, Kris sudah tidak  merasa sedih lagi mengingat kejadian yang sudah-sudah.

    "Salah sendiri langsung menyerobot, Pea harus menunggu lagi karena mu."

Kris terkekeh dan berjongkok.

   "Maafkan Daddy hm?" Ujar Kris mengelus dan mengecup perut Suho.

Dug!

   "Dia menendang!!"

Bukan kali pertama, tetapi Kris selalu excited saat merasakan pergerakan buah hati mereka.

    "Anak mu makin aktif belakangan ini." Balas Suho mengelus Surai pirang Kris.

     "Pea, jangan terlalu bersemangat hm? Nanti mommy mu kesakitan." Nasehat Kris dan dibalas pergerakan halus didalam sana.

     "Ia benar-benar anak mu, ia sangat pintar merespon suara dan sentuhan mu."

Perkataan sederhana seperti itu selalu memberikan kebahagiaan yang lebih lagi pada Kris. Ia tak sabar menantikan kehadiran bayinya di dunia ini.

   "Aku berangkat dulu, kalau ada apa-apa hubungi aku hm?"

    "Baiklah, hati-hati di jalan. We love you."

Suho mengalungkan tangannya di leher Kris, berjinjit dan mengecup bibir kekasihnya.

    "Love you both more"

Setelah adegan manis itu Kris benar-benar berangkat. Suho mulai menikmati sarapan yang Kris buat.

   "Kemampuan memasak Daddy mu bertambah bagus." Ujar Suho tersenyum dan mengelus perutnya.

.
.
.
.

  Pria cantik ini tampak bosan, ia mengacak buku-buku di ruangan Kris kemudian menyusunnya lagi. Ia duduk di sofa, mendudukkan dirinya di meja, masuk ke dalam kamar yang memang tersedia di ruangan tersebut,  tak betah berdiam diri. Pintu terbuka ia segera berlari dengan hati-hati menghampiri kekasihnya. Kris yang melihat itu nyaris berteriak, ia selalu overprotektif memang. Suho memelankan langkahnya ketika menyadari Kris masuk dengan menggandeng seorang gadis.
.
.
.
.
.
.
.
.

Our Pea(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang