Lelaki cantik yang kini bak mayat hidup itu mengulas senyum ketika melihat pantulan dirinya di cermin. Awalnya ingin melepaskan rindu dengan orangtuanya tetapi mereka masih di Dubai. Dalam hati ia bersyukur, setidaknya orangtuanya tak melihat dirinya yang menyedihkan seperti ini. Suho tak pernah kembali ke apartemen nya dan Kris sejak acara baby shower Xiumin. Pria itu juga sama sekali tak menghubungi Suho. Yang ia dengar dari Yoona, Kris sedang menyiapkan lamaran untuk Tiffany.
.
.
."Kau yakin, sayang?" Tanya pria paruh baya menatap ragu putra tunggalnya.
Suho mengangguk dan tersenyum meyakinkan sang ayah.
"Kenapa tiba-tiba, sayang?" Tanya sang ibu pula.
Pasalnya dulu Leeteuk meminta Suho memimpin perusahaan mereka yang berada di California dan pria itu menolaknya mentah-mentah. Dan sekarang tiada hujan ataupun badai Suho bersikukuh untuk kembali ke Amerika.
"Kau tidak ada masalah dengan Kris kan?"
Heechul menyuarakan apa yang sedari tadi ia pikirkan.
Suho menggeleng cepat.
"Lalu kenapa kau tergesa-gesa ke California sedangkan Kris dalam proses lamaran? Kau tidak ingin menghadiri pernikahan sahabat mu?" Tanya Leeteuk lagi.
"Kita hanya beda negara dan benua Appa, bukan beda dunia. Aku juga mau mencari gadis barat dan menikahinya."
"Putra ku sayang, lihat tinggi mu."
Heechul tertawa terbahak-bahak bersama sang suami. Suho hanya merenggut kesal.
"Pokoknya lusa aku harus berangkat." Kesalnya meninggalkan orangtuanya yang masih tertawa meledeknya.
.
.
.
."Kemana saja kau?" Tanya sebuah suara Ketika Suho memasukkan seluruh pakaiannya ke dalam koper.
Suho tak menjawab dan melanjutkan kegiatannya.
"Jawab aku, Suho!" Bentak Kris marah dan menarik tangan Suho.
"Itu bukan urusanmu." Balas Suho datar, mengambil kopernya lagi yang masih kosong.
Kris meraih gagang koper hitam itu kemudian melemparnya ke sudut kamar. Ia mendorong Suho ke ranjang dengan kasar dan mengukungnya.
Manik coffee itu menatap datar manik hazel di depannya.
"Apa mau mu, Kris?" Desisnya.
Kris menjilat bibirnya yang kering. Menundukkan wajahnya hendak mencium belahan Cherry menggoda dibawahnya. Tetapi Suho segera memalingkan wajahnya.
Kris yang geram mencengkeram dagu Suho kemudian melumat kasar bibir pria cantik itu.
"Mphhst..mph.."
Suho terus memberontak, sedangkan Kris semakin menciumnya dengan kasar. Suho akhirnya menggigit bibir Kris hingga pria itu meringis dan melepaskan ciumannya.
Bugh!
"Berhenti memperlakukan ku seperti pelacur mu!" Teriak Suho setelah memukul wajah Kris.
Lelaki tampan itu hanya tersenyum sinis.
"Kau bahkan lebih buruk dari pelacur, jalang diluar sana di bayar sedangkan kau? Mengangkang lebar-lebar karena haus akan penis ku."
Tawa nya menggema, mengejek betapa bodohnya lelaki ini. Suho bersiap melayangkan pukulannya lagi tetapi segera ditahan oleh Kris.
"Jangan berlagak menolak karena faktanya kau akan memohon untuk ku setubuhi." Dengus nya dan membalik tubuh Suho.