Chapter 11

102 34 20
                                    

Happy Reading!!! Don,'t forget too vote and follow!.

.

.

.

Cahaya Matahari menyingsing dari timur menerobos masuk melalui celah-celah kecil jendela. Namun tak dihiraukan seorang gadis yang asik tenggelam dalam selimut dan berpelukan dengan guling, gadis yang nampak terlelap, berkelana dalam mimpinya terpaksa bangun mendengar bunyi nyaring jam wekker yang memekakkan telinga

Ayona menyesuaikan silau cahaya yang masuk ke retina matanya, mengucek mata pelan, meregangkan ototnya sambil menguap, ia mematikan jam wekker yang terletak diatas nakas lalu beranjak dari kasur empuk miliknya dan bergegas mandi.

Setelah selesai mandi Ayona telah siap dalam balutan seragamnya, meyisir rambut panjangnya lalu di kuncir kuda. Tak lupa juga menyapukan sedikit bedak bayi diwajahnya yang mulus tanpa noda sedikitpun, dan mengoleskan lipbalm pada bibirnya yang merah alami agar tidak kering. Mengambil tas nya lalu bergegas turun

Ayona menuruni undakan tangga, menghampiri meja makan untuk sarapan

Roby menatap Ayona curiga "Tumben bangun pagi? Biasanya aja tidur kek orang pingsan, nggak bangun bangun," kata Roby lalu menggigit roti yang tinggal separuh itu

"Nyenyenyenye." Ayona mencibir, menarik kursi, mendudukan bokongnya. Mengambil roti tawar dan mengolesinya dengan selai strawberry

"Heh, udah udah jangan berantem mulu, Roby jangan ledekin adeknya terus dong, kasian." ujar Andre menasehati, membuat Ayona mengangguk berpura pura sedih, padahal dalam hati ia tertawa keras

"Iya pah bener, Ayona udah capek banget ngeladenin abang gak ada akhlak kaya gini." timpal Ayona mempoutkan bibir

"Ngeledekin adek, adalah kegiatan paling seru pah," sahut Roby membuat Ayona menatap tajam kearahnya

"Bener juga ya, aku dulu juga gitu" gumam Andre, selanjutnya Andre meringis mendapat cubitan dari sang istri. "Apa pah?! Tadi papah ngomong apa?" tanya Ayona memastikan, hanya gelengan yang Ayona dapat dari sang papah

Ayona mengendikan bahu, segera melahap semua rotinya, dan meminum susu coklat hangat kala merasakan seret.

"Bang ganteng..., berangkat yuk" Ayona berubah lembut pada Roby membuat yang dipanggil dengan embel embel ganteng mendengus

"Gak, naik ojol sana."

"Mah! Abang jeleknya tu ngga mau nganterin Ayona!" adunya pada sang mamah. "Roby..."

"Ck, Iya iya."

"Ngaduan."

***

"Tengkyu abang ganteng." Ayona turun dari jok motor Roby dan melepas helm nya

"Hm."

Kedatangan Ayona dan Roby membuat anak yang tidak sengaja lewat di situ seketika berbisik bisik heboh

Siapa tuh yang sama Ayona!

Gue boleh oleng dari Jimin nggak sih?

Huweee mak ada cogan

Ganteng, pacaran yuk!

Fiks gw oleng dari Alvaro

Ig nya apa kak?!

Minta no wa boleh?

Pingsan estetik

I (Don't) Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang