Extra chapter two

59 12 0
                                    

Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!

.

.

.

Yang dipanggil menyunggingkan senyum menawan dengan deretan gigi rapi. "Eh, Ayona apa kabar?" tanya Adi tanpa menanyakan kabar Alvaro

"B-baik, lo?"

Adi mengangguk paham. "Ya, seperti yang kamu lihat"

"Makin cantik aja kamu wkwk" Adi merutuki bibirnya yang asal ngomong ini, dan malah menghasilkan tatapan mematikan si suami wanita itu. Padahal tadi niatnya hanya bercanda.

Ayona tersenyum canggung namun berusaha senatural mungkin terlihat agak mengesalkan "Always, btw itu siapa?"

"Anak aku"

"Hah!"

"Kapan? Sama siapa? Kok nggak ngundang gue?"

"Udah lama sih sebenernya mungkin sekitar 3 tahun lalu. Kan waktu itu kamu lagi liburan diluar negeri kan?"

Ayona memukul keningnya "Oh iya hehe.."

"Terus, sama siapa?" ia melanjutkan

"Ziva"

Ayona melongo "Hah?"

"Ziva Margaretha?" lanjutnya, mendapatkan anggukan dari pria manis itu. "T-tapi kan.."

"Tenang, dia sekarang udah berubah"

"Jadi power rangers?"

"Bukan begitu prinsipnya" Adi terkekeh gemas sambil menggaruk kepalanya.

Canggung melanda secara tiba-tiba, tentunya hanya Ayona dan Adi. Karena Alvaro memilih acuh dan mengoceh hal-hal tidak jelas dengan si anak. Saat permen kapas milik Alvano sudah jadi, bocah itu buru-buru mengajak pulang, katanya ingin dimakan bersama-sama dengan sohib-sohib perbocilannya yaitu Jidan dan Brysiana.

"Ayona tunggu" Adi mencegah kepergian Ayona.

Langkah Ayona terhenti dan menoleh, ia naikkan satu alisnya "Ya?"

Adi menunduk "Maaf"

"Buat?"

"Maaf buat kesalahan aku yang kayak baj*ngan dulu" sesal Adi lirih, menatap lurus pada anaknya yang baru berumur tiga tahunan itu.

Alvaro tersenyum sinis "Baguslah kalau nyadar" si istri senggol lengan suami dengan tatapan garang, pamerkan senyum tipis pada pria itu "Iya enggak apa-apa, gue udah maafin kok. Jangan diulangi lagi"

Adi mengangguk cepat dan mantap lalu ia berujar "Nanti bakal ada reuni kecil-kecilan bareng temen-temen SMA dirumah aku. Kamu ikut enggak, Alvaro juga?"

Alvaro rotasikan bola mata, sedangkan Ayona. Bola mata wanita itu berbinar cerah itu tandanya, setelah sekian lama akhirnya ia bisa temu kangen dengan para bestienya dong. "Ikut dong! Yaudah gue pamit pulang buat siap-siap dulu ya"

Adi berikan anggukan ia tersenyum menatap punggung keluarga yang menurutnya selalu dikaruniai bahagia itu. Padahal aslinya sangatlah random seperti rasa permen nona-nona, ramai rasanya.

"Andai waktu bisa aku ulang kembali, Na mungkin aku enggak bakal lakuin hal sebejat itu ke kamu. Dan aku bakal jagain kamu sebisa aku. Tapi itu mustahil"

Perasaan Adi pada Ayona masih ada dan masih terasa saat ini, tapi kenyataan mau tak mau harus ditelah pahit-pahit oleh pria itu. Karena sejujurnya dia dan Ziva hanya sebatas dijodohkan secara bisnis oleh sang tante dan orang tua wanita itu. Tapi Adi bersyukur ada yang mau dengan mantan napi seperti dia.

I (Don't) Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang