Chapter 21

72 17 10
                                    

Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!.

Gak jadi end hehe..

Masih beberapa part lagi

Seneng enggak? Pasti enggak heheh..

.

.

.

Setelah kurang lebih lima hari berada di rumah sakit dan selalu di jenguk oleh Alvaro setiap hatinya, akhirnya Ayona pun di bolehkan pulang hari ini, namun dokter menghimbau agar Ayona berhati-hati dalam memilih makanan dan di sarankan untuk memakan makanan yang sehat serta bervitamin.

Ayona juga telah melakukan aktivitas biasa nya kembali, ia juga telah kembali bersekolah karena beberapa hari lagi akan di adakan ujian kelulusan.

Soal Zahra, gadis itu kini harus menerima nasibnya dengan mendekam di balik jeruji besi selama tiga tahun lamanya atas kasus pembunuhan berencana. Keluarga gadis itu pun hilang bak ditelan bumi karena malu mengetahui anaknya yang berbuat dosa seperti itu, padahal orang tuanya itu tidak pernah mengajarkan hal - hal yang tidak baik kepada anaknya. Saking tidak pernahnya, mereka hanya menyekolahkan anaknya tanpa diajari apapun, dan memilih sibuk pada pekerjaan mereka masing-masing.

Ayona berjalan melewati ruang demi ruang kelas lain, untuk masuk kekelas nya, di sampingnya juga ada Alvaro yang merangkul pundaknya posessive, bahkan jika ada siswa yang melirik Ayona, Alvaro akan berujar seperti ini.

"Mau gue tonjok dada lo ampe bunyi ayayayaya im yur little butterfly?"

Sontak saja siswa yang mendengar itu pun lari terbirit-birit ketakutan. Dan berakhirlah Alvaro tertawa puas, serta Ayona yang melirik sinis cowok itu.

Ayona memasuki kelasnya dengan Alvaro yang terus mengekorinya, lalu gadis itu duduk di belakang Jihan, serta Alvaro yang duduk disamping dirinya.

Jihan menyikut lengan Ayona lalu berbicara pelan "Lo udah baikan sama Alvaro?"

Ayona menggeleng sekali.

Alvaro yang diam-diam mendekatkan telinganya dari tadi pun berujar "Enggak deng.., udah pacaran malah"

Ayona membulatkan matanya ke arah Alvaro, membuat cowok itu mengaruk tengkuknya dan menunduk ketakutan.

Jihan membentuk bibirnya menjadi huruf 'O' dan mengangguk paham, lalu seperdetik kemudian raut wajahnya terliat kaget "Eh seriusan?" tanyanya memastikan. Jika Alvaro sekarang pacaran sama Ayona, Sisi juga sudah bertunangan dengan Bryan dan akan segera menikah jika lulus SMA ini. Lantas dirinya sama siapa? Masa iya dia jomblo sendiri disini.

Ayona memberikan respon gelengan, tapi Alvaro mengangguk.

"Waah, kpn?"

"Jadiannya? Kemarin waktu di rumah sakit" ucap Alvaro.

"Mksdny. Kpn gue di kasih pj" Entah kenapa Jihan pengen ngomong lebih dari dua kata hari ini.

"Huuh" dengus Alvaro.

Daniel yang tadinya sedang mencontek pekerjaan rumah milik siswi di belakangnya pun selesai dan segera mengembalikan buku itu, tak lupa cowok itu juga berterima kasih.

Daniel menatap Jihan, dengan bibir yang di poutkan lucu "Tuh beb, Alvaro Ayona aja udah officialy, Sisi sama Bryan apalagi. Tinggal aku sama kamu kapan?"

"Nanti, nunggu Upin Ipin kuliah dulu." jawab Jihan lalu kembali memfokuskan dirinya pada buku tulis di atas mejanya yang menurutnya lebih menarik ketimbang bocah gj disampingnya ini.

I (Don't) Need Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang