Happy Reading!!! Don't forget too vote and follow!
Biar kebahagiaanya kerasa puter lagu fav miss d yang ada diatas yaw!
.
.
.
2 month later.
"Saya terima nikah dan kawinnya Ayona Priccila Anggraini binti Laras Anggraini dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan emas seberat 52 gram dibayar tunai!" Alvaro berucap lantang, lalu jabatan tangan itu dihentakkan. Akhirnya ia pun bisa, setelah lima kali gagal entah itu alasan haus, kebelet, keselek ludah, laper, dan lain-lain.
"Alhamdullilah bagaimana para saksi, sah??" tanya penghulu itu sembari menatap sekeliling.
"Sah!!" para tamu undangan menjawab serempak, entah itu teman Ayona, orang tua mereka, tetangga, dan kolega bisnis ayah mereka.
Baru saja penghulu hendak melafalkan doa tiba-tiba saja ada tamu baru yang datang "Enggak sah!" ujar tamu itu membuat semua orang disana membeku dengan kata 'hah' yang mengelilingi otak mereka.
"Saya belum duduk" setelah berkata seperti itu si tamu langsung duduk dan melanjutkan "nah sekarang baru sah!" Adi tersenyum hingga matanya hanya menyisakan garis, dalam hati ia menyesal dan cemburu melihat pujaannya bersanding dengan laki-laki lain.
Karena udah enggak sabar icip makanan, tapi malah ada orang yang malah bikin acaranya agak lama, si tamu pada ngebatin. "Apasih bocah prik, untung ganteng kalau enggak, yeuu udah gue kepret juga lo"
Adi akui ia kalah dari challenge yang diberikan Dimas untuk mendekati Ayona tanpa jatuh cinta dengan gadis itu. Padahal awalnya ia mengira itu adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan, bahkan sambil boker pun ia sanggup. Karena didalam hatinya masih membekas untuk Viola si mantan sahabatnya yang kini tengah bahagia diatas sana.
Tapi pada kenyataan nya pikiran dan hatinya tidak sejalan, dalam hati ia cinta Ayona namun dalam pikiran ia harus menolak tegas perasaan itu. Berada didekat Ayona itu nyaman dan damai, serasa disamping mendiang Viola. Dan tanpa disadari ia menyukai itu.
Alvaro dan Ayona tadi sempat menyernyit karena tamu itu adalah Adi, padahal mereka tidak mengundang pria itu. Tapi tak apa lah, asalkan tidak menganggu acara mereka. Dan juga Ayona sudah legowo dengan musibah-musibah kemarin yang menimpa dirinya. Walaupun ia belum sepenuhnya memberi maaf pada Adi dan kawan-kawan brengshake-nya.
Lamun mereka buyar kala penghulu mengucap doa "Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.
Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu, dan semoga ia limpahkan barakah atas mu, dan semoga ia himpun kalian berdua dalam kebaikan. Aamiin..."
Mc naik keatas panggung memberikan buku nikah dan pena pada pasangan itu "Alhamdullilah sah yaa. Selamat kepada kedua mempelai yang kini sudah resmi menjadi suami istri. Selanjutnya, kita akan lanjut ke penanda tanganan buku nikah.
Kepada kedua mempelai, di persilahkan untuk menandatangani buku nikah."
Alvaro menandatangani buku itu dengan cermat dan teliti lalu setelahnya baru Ayona. Lalu mc naik lagi keatas panggung dengan membawakan sebuah cincin "Selanjutnya adalah penukaran cincin. Untuk kedua mempelai, waktu dan tempat di persilahkan." setelah memberikan cincin mc pun turun dari panggung.
Alvaro tersenyum kepada Ayona, lalu mengambil cincin dan menyematkannya dijari manis tangan kiri Ayona, ia lalu mencium kening Ayona dan tersenyum. Ayona juga lakukan hal yang sama, setelah dicium keningnya senyuman lebar terbit kontras dengan canva wajah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I (Don't) Need Your Love
Teen Fiction[SUDAH TAMAT] (BUDIDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA) cerita pertamaku, jadi kalau ada kekurangan mohon memberi saran. ๑>ᴗ<๑ Ini bukan cerita tentang badboy dengan badgirl, maupun juga badgirl dan goodboy...