{ 9 }

45 32 0
                                    

Selamat malam ! Wah, ternyata ada yang baca sampai sini ya hahaha.
Jangan lupa bintangnya ya, satu bintang dari kalian sangat berarti buat aku.

Happy reading !

***

Karena hari sudah berubah menjadi malam, Jendi dan Akmal pamit untuk pulang. Mereka berdua pulang menggunakan ojek online. Setelah mereka berdua hilang dari hadapannya, Juna pun masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Temen lo dah pada pulang?" tanya Mekay yang tiba-tiba saja duduk di sebelah Juna.

"Hm."

"Ham hem ham hem, serius amat kaya ada yang ngechat aja. " Mekay memperhatikan Juna yang sibuk dengan ponselnya.

Mekay tersenyum miring lalu dengan cepat dia mengambil ponsel yang dipegang Juna.

"Wih, punya cewek ni. "

Juna terkejut setelah itu dia mengambil kembali ponselnya namun usahanya gagal, karna Mekay terus mengelak. Dengan lincah, ibu jari Mekay terus menelusuri apa yang dilihat Juna.

"Dhera? Eh dia punya cowok?" mata Mekay terfokuskan dengan foto sepasang manusia yang berpose dimana Sang cowok mencium pipi pasangannya dan yang dicium tertawa.

"Kepo banget lo Mek!" Juna berusaha mengambil ponselnya namun tetap gagal. Mekay tiba-tiba saja memberhentikan gerakan Juna.

"Coba diem dulu Jun! Ett, " Mekay masih fokus melihat akun instagram milik Adhera. Juna pun terdiam dan dia melipatkan tangannya di dada.

Mekay mengembalikan ponsel itu kepada pemiliknya. "Nih, cabe aja lo suka. Gue yang anak baik-baik dicuekin. "

"Anak-anak baik gimana? Rambut lo pink gini kaya gulali. Pasti pergaulan lo ga bener, " ucap Juna sambil menatap sinis ke arah Mekay.

"Biasa aja mata lo, gue colok juga ni. " Mekay menyodorkan garpu yang ia temuka di meja. "Pergaulan gue mah bener, lagipun warnain rambut ga dilarang di agama gue. Mau apa lo? Hah?!" Mekay mendekatkan wajahnya ke arah Juna.

Juna mendorong kepala Mekay dengan jari telunjuknya. "Muka lo serem, ga usah deket-deket. "

"Lo ngapain si di rumah gue? Mobil lo juga, ganggu ke aesthetic an garasi gue aja. " lanjut Juna lalu sedikit menjauh dari Mekay.

"Cih, gegayaan rumah lo. Gue tinggal disini lah, " ucap Mekay.

"Ngapain? Kan bisa jadi bahan gibah tetangga, nanti kita di kawinin gimana?" ucap Juna sambil menaikkan satu alisnya.

"Ya kawin ajalah, emang lo gamau kawinan ama gue?" Mekay mengibaskan rambutnya.

"Engga, nanti anak gue rambutnya warna-warni. "

Mekay memukul lengan Juna dengan cukup keras, hingga Juna meringis kesakitkan. Dinda datang dengan dua cangkir coklat panas lalu ikut duduk di depan mereka berdua.

"Mekay disini sampai orangtuanya balik dari Malaysia. Ga bakal jadi bahan gibah tetangga, kan kalian ga tinggal berdua doang. " jelas Dinda lalu menggelengkan kepalanya pelan.

Genk JAJ || Norenmin [LAGI DIREVISI!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang