"AHHH!!"
Juna langsung mendekatkan duduknya dan melihat apa yang membuat Jendi histeris. Dia melihat layar ponsel Jendi yang menampakkan akun Instagramnya.
"Wow, pengikut lo banyak juga Jen. "
Tak lama, notifikasi dari ponsel Juna mulai bersuara terus menerus. Juna mengambil ponselnya dia saku celana sekolahnya. Dan dia melihat apa yang membuat ponselnya terus mendapatkan notifikasi. Juna dan Jendi terlihat serius memandang layar ponsel masing-masing.
"Permisi Kak. "
Juna dan Jendi menoleh ke sumber suara dan melihat ada beberapa gadis yang berada di depan mereka berdua. Keduanya memasang wajah bingungnya.
"Iya? Ada apa? " tanya Juna.
"A ... nu Kak. " salah satu gadis itu berbicara dengan nada gugup sembari memainkan jari tangannya di belakangnya.
"Kenapa? Hm? " tanya Juna lagi.
Tiba-tiba saja Mekay datang di antara gadis-gadis itu dan dia sedikit melirik ke arah para gadis itu dengan tatapan heran, lalu dia membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke arah para gadis itu.
"Lo suka ya ama Juna? "
Perkataan Mekay membuat gadis berambut pendek dengan baju sekolah yang tidak ia kancing terlihat terkejut, lalu mulai mendekati Mekay.
"Kalo iya kenapa? " tanya gadis itu.
Mekay tertawa sinis. "Cabe lonte kaya lo bukan seleranya kali. " lalu Mekay tersenyum miring.
Gadis itu tampak sedikit membuka mulutnya. Dan dia bersiap menjambak Mekay, tapi Akmal tiba-tiba saja berdiri di antara mereka berdua.
"Ga usah ribut, mending streaming video gue aja. " usul Akmal sembari melipatkan kedua tangannya.
Gadis itu langsung pergi dari hadapan Mekay beserta kawan-kawannya. Mekay membuang mukanya dan membalikkan tubuhnya, dan mendapati Juna sudah tidak ada disitu.
"Lah? Juna kemana? " tanya Mekay.
"Tadi ada nelpon gitu katanya ada yang ngajak dia rekaman. " jawab Jendi.
Mekay dan Akmal duduk di depan Jendi. Mekay mengangguk paham lalu melihat ke arah Akmal dan Jendi yang sibuk dengan ponselnya masing-masing.
"Eleh, udah jadi artis malah pada sibuk sendiri-sendiri. " Mekay tersenyum tipis. "ngomong-ngomong, udah hampir sebulan lo pada terkenal gitu. Bangga si gue, " ucap Mekay.
Akmal menaruh ponselnya dan melihat ke arah Mekay. "Iya lo bener, ke inget pas itu video pertama cover itu dah ampe 10 juta views. Dapet gaji pertama lagi, " ujar Akmal yang diakhiri senyuman.
"Dan lo nyadar ga? Semenjak kita terkenal gini Juna jadi jarang ada waktu buat kita, kaya jarang ngumpul gitu. " duga Jendi dengan tatapan yang serius.
"Ah engga, lo aja kali yang ngerasa. " bela Mekay sembari menggelengkan kepalanya pelan merasa tidak percaya dengan ucapan Jendi.
"Engga Mek, paling dia ikut ngumpul kalo mau ngonten aja sisanya ya dia ga bisa. Pasti alasannya dia ada rekaman, padahal mah gatau bener apa engga. " Jendi mengangkat kedua bahunya.
"Jadi maksudnya lo nganggep gue bohong gitu Jen? " ucap Juna dari kejauhan lalu dia perlahan menghampiri Jendi.
Akmal sudah bersiap untuk melerai keduanya jika terjadi perkelahian kecil. Jendi bangkit dari duduknya lalu menatap Juna dengan tatapan marahnya.
"Kalo iya kenapa? Lagipun lo jadi beda semenjak kita naik, jadi ga ada waktu. "
"Bener-bener gila ya lo Jen, bisa-bisanya mikir gue yang engga-engga. Emang kita bisa kaya gini karna ide siapa? Lo kan? Terus lo ngapa jadi kaya nyesel gini? " tegas Juna.
"Gue bukannya nyesel, tapi lo nya aja yang akhir-akhir ini aneh. Sibuk sama urusan sendiri, sampe lupa semuanya. "
"APAANSI ANJING?!"
Teriakan Juna membuat Mekay dan Akmal terkejut lalu mulai mencoba melerai keduanya. Mekay memegangi Juna agar dia tetap pada posisinya.
"Udah Jun, ga usah dipikirin. " bujuk Mekay.
"Diem dulu Mek. Kalo menurut lo ngebangun Genk JAJ ini bikin gue begini, kenapa lo ga bubarin aja? Lagipun gue kayanya juga udah ga dianggap disini. "
Jendi tertawa sinis. "Bilang aja lo emang mau Genk JAJ bubarkan Jun? Ga usah malah nyalahin gue. "
Juna mulai menarik kerah baju Jendi dan dia menatapnya dengan tatapan sangat marah. Akmal berusaha memisahkan keduanya begitupun Mekay.
Jendi melepaskan genggaman tangan Juna dikerahnya dan sedikit merapihkan baju sekolahnya lalu dia menatap ke arah Juna.
"Gue turutin kemauan lo deh. " Jendi menggantungkan perkataannya dengan tertawa kecil.
"Genk JAJ bubar ya, senengkan Lo? " Jendi langsung pergi menjauh sambil merapikan kerah bajunya.
Mekay dan Akmal sangat terkejut mendengar perkataan Jendi barusan. Dan Juna terlihat tersenyum miring lalu dia berjalan berlawanan arah dengan Jendi.
Mekay menyusul Jendi dan Akmal menyusul Juna. Mekay berlari mengejar Jendi dan berusaha menyamai langkahnya namun langkah Jendi terlalu cepat hingga dia sangat sulit menyamainya. Akhirnya Mekay berjalan di belakang Jendi.
"Jen, gue tau lo lagi marah. Jadi perkataan tadi yang tentang Genk JAJ bubar cuman bercanda kan?" ujar Mekay.
Jendi tiba-tiba saja berhenti melangkah dan membuat Mekay menabrak punggung lebarnya. Mekay meringis kesakitan dan memegang keningnya yang terasa sedikit sakit. Jendi membalikkan tubuhnya dan melihat ke arah Mekay.
"Emang muka gue selawak itu ya? Ampe lo ga percaya omongan gue tadi? " cetus Jendi.
Mekay menggelengkan kepalanya. "Ya engga, tapi--"
"Apa kurang jelas ya Mek apa yang gue bilang tadi? " potong Jendi hingga membuat Mekay terdiam.
"Sini gue tegasin lagi,
Genk JAJ,
Bubar. "
- bersambung -
KAMU SEDANG MEMBACA
Genk JAJ || Norenmin [LAGI DIREVISI!]
Humor{FOLLOW DULU SEBELUM BACA WORK INI!} *** Juna, Akmal, dan Jendi, atau biasa dikenal dengan GENK JAJ. Mereka memiliki kisah asmara yang kelam, yang membuat mereka memiliki tekad untuk merubah diri menjadi lelaki sejati yang sulit ditakluk kan. Hingga...