{ 19 }

31 20 0
                                    

Akmal menarik lengan kanan milik Juna agar dia berhenti melangkah. Juna menepisnya dan membalikkan tubuhnya lalu melihat ke arah Akmal.

"Ga usah kaya gini Jun, lo lagi emosi itu. "

Juna menghela nafas pelan dan mengacak rambutnya secara kasar. "AH!"

"Tapi emang lo ga denger tadi apa yang dia omongin? Dia yang buat dia juga yang bubarin, stress. " Juna berjalan lagi, namun ditahan oleh Akmal.

"GA USAH KAYA GINI BISA?!" teriak Akmal. Juna yang melihatnya seketika terdiam.

"Cape gue liatnya. Berpikir dewasa sedikit bisa? " Akmal sedikit menekankan perkataannya.

Juna tersenyum miring lalu menepuk pundak Akmal pelan. "Aturan lo ngomong ini ke dia, bukan ke gue. " lalu Juna berjalan menjauh dari Akmal.

Tak lama Mekay datang menghampiri Akmal yang sedang terdiam. Mekay menyenggol tubuhnya hingga dia tersadar dari lamunannya.

"Gimana Juna? " tanya Mekay.

"Tanya aja sendiri. " Akmal pun pergi meninggalkan Mekay.

Mekay menaruh kedua tangannya di pinggang lalu berteriak, "BIKIN REPOT AJA LO BERTIGA!!"

.

Mekay menaiki tangga dengan cepat dan berlari menuju kamar Juna. Mekay mengangkat satu alisnya ketika melihat tulisan yang tertempel di pintu kamar milik Juna.

"Oknum Mekay dilarang masuk. " lirih Mekay.

Dia langsung mengacak rambutnya frustasi dan mengetuk pintu dengan keras.

"JUNAA!! BUKAAA!!"

Tak ada jawaban dari dalam.

"Kalo lo ga buka gue bakal---"

"BAKAL APAAN?!" teriak Juna dari dalam.

Mekay nampak berpikir sebentar. "Gue bakal loncat ke bawah. "

"Loncat aja kalo lo berani. "

Dari dalam Juna merasakan keanehan pasalnya tak ada suara lagi dari luar kamarnya. Dia mulai merasa khawatir jika Mekay nekat melakukan apa yang dia bilang sendiri tadi.

"AHH!!"

Terdengar suara teriakan dari luar. Juna langsung bangkit dari ranjang dan berlari menuju pintu. Ketika dia membuka pintu kamarnya, terdapat Mekay yang sedang berdiri di depan pintu sembari tersenyum ke arahnya.

"Lo khawatir kan sama gue?"

Juna menghela nafas kasar lalu berniat menutup kembali pintu kamarnya namun ditahan oleh Mekay dengan cara memukul pintu cukup keras, hingga dia meringis kesakitan.

Juna yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu berniat menutup pintu kamarnya, tapi ditahan kembali.

"Ntar dulu apa et, " ucap Mekay.

"Ihh ada kecoa di tangan lo Jun. "

Mekay menunjuk ke arah pintu, alhasil Juna membuka lebar pintu kamarnya dan dengan perlahan Mekay masuk ke dalam kamar Juna.

"Makasi udah dibukain. "

Juna mengelus dadanya dan menutup pintu kamarnya. Mekay merebahkan tubuhnya di ranjang dan Juna duduk di kursi dekat ranjang.

"Kalo lo dateng cuman mau ngebahas yang di sekolah, mending keluar aja. "

Mekay memposisikan tubuhnya jadi posisi duduk, lalu menoleh ke arah Juna dan dia menggelengkan kepalanya.

"Engga kok, kan itu mah urusan lo bukan gue. Gue mau ngajak lo jalan-jalan, " ucap Mekay.

Juna membalikkan tubuhnya menghadap meja belajarnya. "Ga bisa gue sibuk. "

Genk JAJ || Norenmin [LAGI DIREVISI!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang