{ 13 }

43 34 1
                                    

Hai kalian ! Special chap ini agak panjang hahaha.
Semoga kalian ga pernah bosen baca ceritanya.
Votenya jangan lupa yya !

Happy reading

***

Hari Minggu tiba, dimana hari itu sangat cocok untuk digunakan mengistirahatkan tubuh dari beraktivitas dalam hari-hari sebelumnya. Tetapi tidak berlaku untuk Jendi, Akmal dan Juna yang dari pagi sudah sibuk take video konten mereka yang pertama. Mereka sudah berpakaian Santai dan sejak tadi tidak satu video pun yang menurut mereka yang bagus.

"Muka lo biasa aja Mal, ga usah tegang gitu, " ujar Jendi yang masih sibuk melihat video yang udah kesekian kalinya dia lihat.

"Ya mau gimana, emang udah begini muka gue Jen. Apa perlu gue oplas? " tanya Akmal sembari melipatkan kedua tangannya di dada.

Juna terus mengibaskan tangannya untuk memberi sedikit angin ke tubuhnya. Hari semakin panas, dan membuat Juna banyak mengeluarkan keringat.

"Ini mau ampe kapan? Udeh siang buset, lebih dari 4 jam kita disini. Ga dapet apa-apa juga, ah udahlah balik aja. " rengek Juna.

"Lah iya juga. " Jendi melirik ke arloji yang melingkar sempurna dipergelangan tangan kanannya. "ya mau gimana, ga ada yang bagus videonya. "

"Emang lo emang mau gimana si videonya? " tanya Akmal.

"Yang . . . " Jendi menjelaskan konsep videonya kepada Juna dan Akmal sedetail mungkin. Dan mereka berdua menyimak dengan serius sembari mengangguk-ngangguk. Setelah selesai menjelaskan, nafas Jendi terlihat terhengal-hengal.

"Oh, dirumah gue juga bisa itu. " ucap Akmal.

Juna menatap Akmal jengkel. "Kenapa ga bilang daritadi anjir? "

Akmal menaikkan kedua bahunya. "Jendi baru cerita. "

Juna beralih melihat ke arah Jendi. "KENAPA BARU CERITA?!" ucap Juna dengan nada tinggi.

"Engga ada yang nanya. "

Juna menghela nafas kasar. "Udah ah ayo, ke rumah Akmal. Panas disini, " ucap Jendi.

Ketiganya pergi menuju rumah Akmal. Nyatanya, rumahnya tidak jauh dari taman tempat sebelumnya mereka melakukan take video. Tak berselang berapa menit, mereka sudah sampai di rumah Akmal. Rumah yang dari depannya saja sudah terlihat enak dipandang. Bersih, sejuk, dan membuat siapapun yang melihatnya akan terkagum-kagum.

"Ngapa lo berdua bengong?" tanya Akmal saat melihat Jendi dan Juna seperti terpaku melihat rumahnya.

"Rumah lo aesthetic banget. "

"Iya, Instagramable banget. Bisalah gue numpang foto disini, " ucap Juna lalu jalan menuju pintu masuk dan mengetuk pelan pintunya. Akmal dan Jendi hanya membuntutinya dari belakang.

Tak lama, pintu terbuka lalu menampakkan seorang gadis berambut coklat panjang bergelombang. Dia memakai kaos oblong putih pendek dipadukan celana Levis panjang. Bola matanya coklat pekat, wajahnya pun sangat cantik.

Juna seketika terkejut melihatnya, begitupun Jendi. Mereka seperti pernah melihat gadis ini sebelumnya. Jendi dan Juna pun menoleh ke arah Akmal secara bersamaan.

Genk JAJ || Norenmin [LAGI DIREVISI!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang