Sebuah mobil hitam berhenti tepat di parkiran restoran yang bernamakan Seblak juara. Pengemudinya membuka kaca di sebelahnya lalu melepas kacamata hitamnya. Seseorang mengetuk kaca mobilnya, Sang pengemudi menoleh lalu membukanya.
"Hello bro, " ucapnya sembari membenarkan rambutnya.
"Si anjir, makin ganteng aja lo Jun. "
"Oiya jelas, makasi pujiannya Tuan Jendi. "
Juna turun dari mobil lalu dia melihat restoran itu. Sangat megah. Dia sampai menggelengkan kepalanya sembari tersenyum bangga.
"Gila, segitu cintanya dia ama seblak. " ucap Juna.
"Restoran dia udah mendunia kayanya, buktinya gedean ini daripada GBK. "
Juna dan Jendi langsung masuk ke dalam restoran tersebut. Keduanya memakai jas lengkap dengan rambut yang tertata rapih. Membuat orang yang melihat merasa terkesima dengan keduanya.
"OY! "
Suara itu membuat keduanya menoleh dan mendapati Akmal yang sedang menunggu mereka berdua. Keduanya langsung menghampirinya. Sesampainya disana mereka saling berpelukan.
"Wih, gila lo pada udah jadi orang. " ucap Akmal.
Ketiganya duduk melingkar di meja bundar. Jendi mulai membuka lembaran demi lembaran menu yang tersedia di restoran milik Akmal ini.
"Anjir, isinya seblak semua. "
"Yaiya bego, namanya juga restoran seblak juara pasti isinya seblak. Kalo isinya sayur asem kaget, " ujar Juna sembari melonggarkan dasi yang ia pakai.
"Jun, lo pasti dah ketemu Mekay kan?" tanya Akmal.
Juna mengangguk. "Udah, makasi ya udah jagain dia, " Akmal tersenyum ke arah Juna.
"Jadi gimana kelanjutannya Jun?" tanya Jendi.
Juna sedikit merapihkan duduk ya karna gugup. "Ya jalani dulu lah, kalo dianya dah siap diseriusin ya gas. "
"Yeu, berarti lo selama ini belum serius ama dia Jun. " Jendi menyenggol punggung tangan Juna yang berada di atas meja.
"Ya gue mah pengennya gamau pacaran, langsung gas aja nikah. "
"Yang kaya mah beda Jen, " bisik Akmal tapi masih terdengar.
"Hooh, biasalah anak hukum jobnya banyak, " balas bisik Juna.
"Ya lo Jen, mentok-mentok jadi Dokter kandungan. Nanti istri lo lahiran, lo aja yang bidanin sendiri di rumah. Ga usah ke rumah sakit segala, biaya mahal Jen, " ujar Juna sembari tertawa kecil.
"Nah iya, itu tujuan gue. "
Akmal memukul pelan pundak Jendi, "Ngawur anjir. "
"Oiya, bulan depan gue mau nikahan. "
Ucapan Jendi membuat Juna dan Akmal menoleh ke arahnya dengan tatapan keduanya membulatkan bola matanya.
Juna menggeprak meja. "KAN BENER! Sumpah, lo masih inget gasi yang kita ngeramal siapa yang duluan kawinan?"
Akmal mengerutkan keningnya. "Emang pernah ya? Gue lupa sumpah. "
"Iya anjir, kita ngeramal Jendi yang duluan ternyata bener. "
Jendi berusaha mengingatnya. "Kapan anjir?"
"Parah si anjir, lo pada ga inget. Ngambek gue, " ujar Juna sembari melipatkan kedua tangannya.
"Tapi terkadang ramalan anak SMA bisa bener. Ya gapapa lah, berarti gue gentleman. " Jendi sedikit menaikkan dagunya.
"Yeu, anjir ga usah nyindir. " omel Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genk JAJ || Norenmin [LAGI DIREVISI!]
Humor{FOLLOW DULU SEBELUM BACA WORK INI!} *** Juna, Akmal, dan Jendi, atau biasa dikenal dengan GENK JAJ. Mereka memiliki kisah asmara yang kelam, yang membuat mereka memiliki tekad untuk merubah diri menjadi lelaki sejati yang sulit ditakluk kan. Hingga...