*KEDATANGAN*

366 42 0
                                    


"Aku tidak mau melihat wajah 'mereka' lagi"kata Indra dengan intonasi dingin dan wajah menggelap mengingat wajah-wajah orang yanh paling dibencinya

Fazka menghela nafas dan memijit ujung pangkal hidungnya,ia tahu jika 'mereka' datang maka dipastikan akan ada perang dingin antara adik-adiknya dengan keluarga mereka.Ia memang kecewa berat dengan mereka tapi sebenci-bencinya Fazka ia tidak bisa pungkiri bahwa ia merindukan orang tuanya.

"Kita tidak mungkin menolak 'mereka',terutama di depan keluarga bibi dan kakek.Aku tahu kalian kecewa dengan sikap dan perilaku mereka terhadap Aileen tapi mereka tetap orangtua kandung kita,apalagi mereka datang bersama bibi dan kalian tahu bukan kalau kakek memiliki riwayat penyakit jantung?"kata Fazka yang tidak berani disahut siapapun walau sebenarnya mereka semua merindukan kasih sayang orangtuanya tapi mengingat masa lalu membuat mereka membenci sikap mereka yang tidak pernah memberi Aileen kasih sayang yang setara dengan mereka

"Kakek juga selama ini tidak mengetahui kalau hubungan kita dengan mereka tidak begitu baik,bayangkan jika kakek tahu semuanya aku yakin ia pasti akan syok dan bisa-bisa terkena serangan penyakit jantung.Kalian tidak mau kakek kenapa2-kenapa bukan?Karena itu,kakak mohon tolong kalian singkirkan ego kalian itu terutama kalian bertiga,Samuel,Rendy dan Indra"

"Aku tidak tahu kak,aku tidak begitu yakin bisa melakukannya"kata Rendy mengusak wajahnya kasar
"Ck...brengsek!"umpat Samuel memukul meja di depannya dan dipelototi horor Fazka

"Jangan mengumpat!"Samuel memutar bola matanya dan beranjak pergi dari sana untuk melampiaskan kekesalannya kepada boneka pikachunya (?)
Indra merasa bad mood pergi kekamarnya dengan aura begitu gelap membuat Virza tidak berani mengikutinya

"Aku tdk bermaksud memaksa kalian harus berpura-pura bersikap manis dihadapan kakek,tapi ak--"
"Aku mengerti kak,kami semua mengerti.Kami akan berusaha menahan ego kami"kata Rendy tersenyum kecil membuat Fazka sedikit lega

"Tapi kak--"Rendy pun beranjak dari tempatnya dan ingin mendinginkan kepalanya di kamarnya
"--Jika mereka sampai menyakiti adikku lagi,bahkan di depan kakek pun aku tidak peduli menunjukkan kebencianku"

Argata menatap sedih punggung kakak kembarannya itu dan menepuk pelan Fazka,"Tenang saja kak,besok pasti akan baik-baik saja"

Fazka mengangguk pelan,ia tahu itu mustahil untuk membuat 3 adiknya menyingkirkan ego mereka yang sangat tinggi.Bahkan,merekalah yang sebenarnya membawa Aileen pergi dari rumah dengan meminta bantuan bibi,Fazka yakin jika seandainya bibi tidak berbicara dengan dirinya maka ia pasti tidak akan mengetahui keberadaan mereka.

"Kita bicarakan ini besok,kalian bersiap-siap pergi tidur.Jangan ada yang begadang"kata Fazka sambil melihat kearah Virza yang tertawa canggung
"Ok2,aku mengerti kak.Selamat malam"kata Virza pergi menuju kamarnya diikuti Argata meninggalkan Fazka yang masih setia duduk disana

Menutup matanya dan menikmati keheningan sejenak sebelum seseorang datang menusuk-nusuk pundaknya,
Fazka membuka matanya dan melihat kehadiran adik terkecilnya yang memakai baju sweater biru kebesaran dan celana piyama putih,seketika rasa letih Fazka hilang hanya melihat Aileen yang masih setia diposisinya dan menatap polos Fazka.

"Dek?kenapa berdiri disitu?ayo sini duduk"ajak Fazka menepuk sofa di sebelahnya
"Tidak kak,Aileen hanya ingin bertanya.Teropong bintang pemberian kak Argata ada dimana ya?"tanya Aileen
"Hm?Emangnya tidak ada di kamar adek?"Aileen menggeleng,Fazka merasa tidak enak memberitahu Aileen jika hadiah pemberian Argata ada di rumah sebelumnya

"Yah...mungkin saja ada di gudang?Emangnya untuk apa dek?"
"Malam hari ini sangatlah cerah kak,Aileen ingin melihat bintang di kamar dengan teropong pemberian kak Argata tapi karena ada di gudang yah...mungkin Aileen pergi ketaman saja"jelas Aileen membuat Fazka terkejut
"Dek...malam hari angin sangatlah dingin,nanti adek kalau kenapa-apa gimana?bukankah adek masih belum sehat?"Tanya Fazka khawatir dan menangkup wajah Aileen

-Our Euphoria- (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang