-Our Euphoria- (HIATUS)

*PERMASALAHAN*

"Kak Nanda!!!"girang 2 remaja kembar yang langsung berlari menerjang Aileen membuat keseimbangan Aileen runtuh dan terduduk di lantai dengan 2 remaja tersebut memeluk erat Aileen
"Kami merindukan kak Nanda!"jawab yang tua
"Iya,kami sangat senang bisa berkunjung kembali!"sambung si muda
"Benarkah?Kakak senang mendengarnya"kata Aileen mengelus kembaran itu

"Astaga!Vincent!Valene!Jaga kesopanan kalian,ini bukan di rumah!"kata perempuan berparuh baya 40-an namun masih terlihat muda dan anggun
"Ehhhh!!!Tapi kami merindukan kak Nanda!!"ngambek si kembar
"Jadi,dek Vincent sama Valene tidak merindukan yang lainnya ini?"kata Virza yang berpura2 sedih
"Tidak!Kami merindukan kakak semuanya kok,hanya saja kami ingin memeluk kak Nanda"jawab Vincent masih setia di posisinya diangguki Valene

"Hohoho...sudahlah Merry,biarkan saja mereka melepas rindunya.Kita kan jarang berkunjung ke rumah mereka"kata laki-laki bernama Arnold Dika Maharasyid atau kakek dan ayah dari keluarga besar Maharasyid
"Ayah terlalu memanjakan mereka,makanya ayah sering dikibuli mereka"
"Ayah benar sayang,biarkan saja mereka bersenang-senang hari ini.Mereka sudah lama menunggu saat-saat ini"jawab laki-laki berparuh baya membawa beberapa oleh-oleh

"Haah...baiklah,aku akan membiarkan mereka bersenang-senang"
"Itu baru istriku"Kata pria tersebut dan mengecupi pipi Merry
"Hentikan,ada banyak anak-anak melihat"malu Merry melihat Faraz selalu bersikap sweet dihadapan semua orang

"Uhum...paman,bibi...maaf menganggu momen sweet kalian,terimakasih sudah mau berkunjung"kata Fazka berdeham sedikit keras membuat pasangan tersebut merona malu dan langsung sibuk merapikan rambut
"Hahaha!dasar ayah...kak Nanda!ayo,kita ke taman!"ajak Vincent menarik lengan Aileen

"Iya!Ayo kita ke taman kak!"balas Valene menarik lengan Aileen yang satunya lagi
"Eoh...tapi kakek dan lainnya?"
"Ayolah kak!Kami tidak menerima penolakan!"rajuk Valene menggembungkan pipinya membuat seisi rumah merasa gemas melihatnya
"Eh...kak?"Aileen melihat Fazka yang mengangguk diikuti bibi dan paman yanh hanya tersenyum,Aileen menghela nafas lalu mengangguk membuat kembar tersebut tersenyum lebar.

"Kalau begitu,aku akan menunjukkan dance terhebatku!"kata Vincent sembari membawa Aileen
"Tidak adil!Aku akan menunjukkan nyanyian terbaikku"ikut Valene
"Dasar mereka"kata Rendy terkekeh melihatnya

"Maaf ya Fazka,Vincent dan Valene sangat senang berjumpa dengan Aileen...Mohon dimaklumin aja ya"kata Merry
"Tidak apa-apa kok bibi,kami senang melihat mereka seperti itu"Fazka menjawabnya dengan senyum

Langkah derap kaki terdengar menunjukkan perempuan 40-an yang terlihat muda dengan wajah terharu bahagia bisa melihat putra-putra tampannya
"Fazka..."panggil perempuan tersebut membuat Fazka dan lainnya menoleh,membelalakkan matanya melihat sosok perempuan yang telah melahirkan dan merawat mereka

"Ibu..."lirih Fazka melihat wajah ibunya yg terlihat ingin menangis,perlahan Jeanie berjalan kearah Fazka dan memeluknya.Fazka hanya terdiam membatu disana,tidak ada niatan mendorong atau membalas pelukan ibunya
"Ibu merindukanmu nak...merindukan kalian semua"bisik Jeanie pelan

Fazka yang mendengarnya terharu,ia ingin berkata bahwa ia juga merindukannya.Hati kecilnya ingin berteriak keras bahwa ia sangat merindukan pelukan hangat ibunya tapi seakan suaranya hilang Fazka hanya membuka mulutnya tanpa mengucapkan apapun
"Putra-putra ibu semua sehatkan?Kalian makan 3x sehari?Pekerjaan kalian semua lancar?Bagaimana kea--"
"Kami semua baik-baik saja bu,tidak perlu khawatir"jawab Fazka tersenyum kecil
"Benarkah?Ibu senang mendengarnya...Apa...Aileen sehat?"Fazka dan lainnya tentu saja terkejut mendengarnya,ibu mereka khawatir dengan Aileen?Apa yang terjadi?Apa mereka sudah mau menerima keberadaan Aileen?Atau itu hanya akting dibuat?
"Aileen...sehat kok bu,jangan khawatir..."kata Argata menjawab pertanyaan ibunya,Jeanie tersenyum lega