*KUNJUNGAN*

253 28 2
                                    

Di kediaman Maharasyid bersaudara...

Aileen seakan berada di ruang introgasi, dengan tatapan tajam kakak-kakaknya mengarah ke dia seakan menguliti kulitnya hidup-hidup. Sungguh Aileen benci suasana seperti ini, mengingatkannya pada masa lalunya yang buruk

"Bicara dek"tegas Samuel
"Awalnya Aileen keluar dari kelas karena ingin bertemu teman lama Aileen, Aileen melihatnya dari atas dan ingin memanggilnya tapi karena tidak ingin mengganggu kelas lain Aileen mengurungkannya dan karena tidak ingin kehilangan Rey makanya...Aileen..."

"Melompat dari lantai kelasmu dek?Astaga!Darimana pemikiranmu bisa seperti itu?"kesal Fazka mengusap kasar wajahnya

"Dari film action koleksi kak Rendy"jawab Aileen polos dan Rendy langsung memukul jidatnya

*Mati deh aku...selamat tinggal hidupku yang jomblo selama 20 tahun*batin Rendy menangis melihat tatapan mengerikan saudaranya yang menatapnya seakan dia adalah kuman berbahaya

"Adek...lain kali adek nonton sama Virza dan Indra ya?Tidak usah ikut-ikut nonton sama Rendy, Ok?"senyum Samuel yang tidak lepas menatap tajam Rendy

"Iya dek, dengan Virza dan Indra adek bisa dapat service tambahan lagi!Coklat panas buatan kakak akan menemani adek!"sambung Fazka

"Tapi kenapa kak?Film-film kak Rendy menyenangkan kok!Terutama dibagian pemotongan tangannya loh!"Rendy langsung saja merasakan hawa dingin di sekelilingnya dan melihat bahwa adik-adiknya sudah tersenyum manis memegang sandal, kamus dan boneka Tata di tangan mereka masing-masing

"E-eh...ka-kalian ngapain pegang-pegang benda itu?"senyum Rendy mengusap belakang kepalanya

"Eoh?Ini maksudnya kak?tentu saja untuk memukul 'kecoak' kak, tadi aku dengar 'kecoak'nya merusak pikiran Aileen"jawab Indra mengayunkan lengannya seakan ingin mencetak Home Run

"Ke-kecoak?!Wahh...se-sepertinya kecoaknya tadi ada di dapur, ba-bagaimana jika kalian memeriksa kesana?"tawar Rendy

Argata menggeleng,"Tidak Kev, 'Kecoak'nya terbang menuju ke ruang tengah, dan itu bisa menganggu percakapan kita"

Rendy meneguk keras ludahnya, harapan satu-satunya ialah adik aliennya, Virza. Ia yakin Virza bisa dikibuli tidak seperti Argata atau Indra yang memang pintar dari sananya, lagipula Virza hanya memegang boneka Tata dan menurut Rendy itu tidak menakutkan sama sekali

"Vi-Virza...apa yang mau kau lakukan dengan boneka itu?"tanya Rendy dan merasa merinding mendapat senyuman Virza yang cukup mengerikan di matanya

"Aku senang kakak bertanya!Tentu saja mau membasmi 'Kecoak' yang mengotori pikiran adek!Ah!Pasti kakak bingung bagaimana bisa boneka ini menghabisi 'Kecoak' itu bukan?"tebak Virza diangguki Rendy

"Sebenarnya begini kak, aku sudah lama membeli benda-benda ini di D*rk W*b--"Virza membuka resleting dibelakang Tata dan mengambil benda yang membuat Rendy membelalakkan matanya

"--Benda ini sangat berfungsi memusnahkan serangga terutama 'Kecoak' terbang!"senyum polos Virza mengeluarkan pisau lipat yang ia beli menggunakan uang sakunya

"Pisau lipat!!!!Hey!!Sejak kapan kau punya barang seperti itu?!!"

"Hm?Semenjak 3 bulan yang lalu kak!Dan ini sangat berguna dalam segala hal! Kakak bisa memakainya untuk memasak, memotong sesuatu, bermain bahkan mengurusi 'Kecoak' rumah"kata Virza perlahan mendekati Rendy dan mempamerkan pisaunya di hadapannya membuat Rendy serasa ingin pingsan

*Ya Allah na gusti!!Apalah salah hambamu ini sehingga saudara-saudara hamba sadisnya minta ampun?!!Kenapa tidak ada satupun yang normal?!!*😭😭

-Our Euphoria- (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang