Aileen sungguh menyesal, menyesali perbuatannya membuat dirinya berakhiran di rantai di kasur rumah sakit. Untung saja ia tidak dipanggang habis-habisan, saat ini hanya ada Virza dan Samuel di kamar. Fazka dan Argata pergi keluar untuk mengetahui keadaan Indra yang saat ini ditangani Ryanda.
Aileen dapat merasakan tatapan dingin Samuel di kirinya, Aileen tahu jika Samuel sedang murka. Bahkan tatapan memelas pun tidak membuat Samuel bergeming
"Dek..." panggil Samuel dengan nada rendah
Aileen perlahan menatap wajah Samuel, datar dan dingin, tidak ada ekspresi sama sekali seakan dirinya adalah patung.
"Apa kau tahu kesalahanmu hari ini?" tanya Samuel
"A-Aileen minta maaf kak..." kata Aileen
"Kakak tidak ingin mendengar permintaan maaf, kakak menyuruh adek untuk memberitahu kakak kesalahan kamu hari ini. Apa sebegitu sulit mengatakannya?"
Bodohnya kau Aileen, sudah tahu Samuel itu tipikal To the Point pasti ia tidak ingin mendengar basa basi. Mulut Aileen seakan kelu, ia tahu kesalahannya hari ini tapi ia tidak bisa mengatakannya karena ia takut akan dibenci kakaknya dan dirinya akan ditinggal sendirian lagi.
Virza merasa kasihan melihat Aileen, ia tahu semarah-marahnya Samuel kepada Aileen tidak bisa bertahan dari 1 hari.
Virza yakin jika Samuel marah bukan karena ia benci kepada Aileen, daripada marah kepada Aileen Samuel lebih marah kepada dirinya karena telah membiarkan adiknya pergi untuk menyelamatkan adiknya yang satu lagi.
"Dek...jawab saja, kami tidak akan memakan adek kok" kata Virza tersenyum lembut membuat hati Aileen tenang sedikit
Aileen mengangguk pelan, dengan nada pelan ia menjawab,"Aileen...mencabut infus rumah sakit...meloncat dari lantai 4 lagi...pergi tanpa izin dari kakak semua memakai mobil kak Fazka dan...mengalami cidera ringan di kepala..."
Samuel mengangguk,"Adek tahu bukan seberapa khawatirnya kami? Kenapa adek suka sekali menakuti kakak-kakakmu? Apa adek membenci kami? Karena perlakuan kami di masa lalu?"
"Tentu saja tidak! Aileen tidak pernah membenci kakak semua! Aileen melakukan itu semua karena Aileen menyayangi kakak!" jawabnya cepat
Samuel merasa senang mendengarnya, namun ia tidak menyukai sifat rela berkorban Aileen yang sering mementingkan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Hal inilah membuat Aileen sering terluka baik secara fisik maupun mental.
"Adek, kami senang jika adek begitu perhatian kepada kami. Tapi, bagaimana dengan adek? Adek selalu terluka demi kami, apa adek tahu perasaan kami?" kata Samuel lembut
"Itu...kakak-kakak semua pasti merasa sedih..." lirih Aileen menunduk
"Itu benar dek, kami semua menyayangimu. Jangan lupa untuk mencintai dirimu juga Aileen, jika adek saja tidak bisa mencintai dirimu sendiri bagaimana bisa adek mencintai kami?" tanya Virza mendekati Aileen dan menangkup pipinya
"Apa yang dikatakan Virza benar, mulai sekarang lebih perhatikanlah dirimu ketimbang kami dek. Kami bisa menjaga diri kami masing-masing, kami bukan menolak afeksi dari adek tapi kami hanya ingin adek sedikit egois. Adek terlalu bersifat dewasa" kata Samuel
KAMU SEDANG MEMBACA
-Our Euphoria- (HIATUS)
Fanfiction"Karena kakak semua adalah Sirius bagi Aileen" Kehidupan anak terbungsu keluarga Maharasyid yang penuh banyak misteri dan kebenaran tidak terungkap.Bagaimanakah Aileen menghadapi permasalahan yang menimpanya? (JUNGKOOK BROTHERSHIP) DRAMA LOKAL...