*KEMBALINYA SANG PENEROR*

241 35 4
                                    

"AILEEENNNNNN!!!" teriak Fazka dan langsung melompat ke dalam kolam, berusaha meraih tubuh Aileen yang sudah tenggelam dan membawanya ke permukaan.

     Fazka dan Aileen diangkat ke atas, Samuel berusaha membangunkan Aileen menggunakan CPR. Tentu Fazka duduk di sebelah dengan tangannya menggenggam erat tangan kiri Aileen.

*Kumohon dek!! Jangan tinggalkan kami dengan cara seperti ini!!* batin Fazka.

"Uhukk! Uhukk!" batuk Aileen dan mengeluarkan air yang ada di tubuhnya.




     Maharasyid bersaudara bernafas lega, George dan Herman juga. Malam ini mereka tidak akan bisa tidur dengan nyenyak, terlalu banyak yang terjadi dalam satu hari.

"Astaga dek! Kakak kira! hiks...! kakak kira! Kakak senang adek tidak apa-apa" kata Fazka memeluk erat Aileen, memeriksa jantungnya yang masih berdetak untuk memastikan adiknya masih hidup.

"Ma-maafkan Aileen kak..." lesu Aileen.

"Tidak dek, kakak minta maaf karena lama menyelamatkan adek. Sudah, adek aman kok... Apa perlu kakak membawa adek ke rumah sakit?" tawar Samuel

     Aileen menggeleng," Aileen... mau pulang kak"

"Baiklah kalau itu mau adek, sepertinya kita terlalu lalai membiarkan adek bertemu rubah licik yang berkeliaran disini" kesal Rendy melirik ke Aditya yang masih syok.

"Sudahlah itu Ren, prioritas kita adalah Aileen. Tidak usah mengurusi dia" kata Argata menengahi.




     Rendy menggeleng,"Aku harus tahu apa yang terjadi disini? Kalian berdua, jelaskan sekarang juga"

"Itu--sebenarnya Adit--"

"ADITYA!!!" teriak Jeanie, sontak semua orang berkumpul di luar ruangan dan terkejut melihat Jeanie dengan Trisnu berlari ke arah Aditya.

"Kamu tidak apa-apa sayang? Hm? Bagaimana bisa kamu basah kuyup seperti ini? Apa kau terjatuh ke dalam kolam?"

"Apa yang terjadi disini? Selalu saja ada masalah, tidak di rumah tidak di luar--Kenapa Aditya dan Aileen basah kuyup? Kenapa kau juga basah kuyup?!" tanya Arnold yang keluar dari kerumunan.




"Adek tenggelam dan aku langsung loncat menyelamatkannya" jawab Fazka singkat, syok menyerang seluruh tamu tidak terkecuali keluarga Maharasyid lainnya.

"Tenggelam? Tunggu dulu? Kenapa bisa mereka terjatuh ke dalam kolam? Bisakah seseorang menjelaskan apa yang terjadi disini?"

     George dan Herman melirik satu sama lain, merekalah yang tahu semuanya dari awal sampai akhir. Dengan tujuan memberitahu, George bergerak selangkah sebelum dihentikan dengan tatapan Aileen, yang memohon untuk tidak memberitahu kejadian sebenarnya.

"Kita tidak boleh menyembunyikan hal ini, sudah sewajarnya mereka tahu yang sebenarnya" seakan bisa membaca pikiran Herman, George mengangguk.

"Permisi! Tapi... kami berdua tahu apa yang terjadi disini!"




     Mata Arnold menuju ke arah dua anak remaja,"Jelaskan sekarang juga"

"Sebenarnya... kami sedikit bertengkar
Lalu Aditya entah kenapa mendorong Aileen dan tidak sengaja terjatuh ke dalam kolam juga" kata Herman

     Semua orang disana berbisik satu sama lain, satu keluarga Maharasyid menatap tidak percaya Aditya. Trisnu menatap tajam mereka.

"Kalian jangan bercanda ya? Bagaimana bisa Aditya mendorong Aileen?! Dari awal kalian kenapa bertengkar disini?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

-Our Euphoria- (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang