JLEBBBMata Aditya,Vincent dan Valene yg melihatnya melebar.Aileen merasakan sakit luar biasa di lengan kanannya,ia mencabut pisau dapur tersebut dan berusaha menahan lukanya
"KAK NANDA!!"teriak Vincent dan Valene
Aditya melihatnya merasa syok dan duduk terdiam disana"Ka-ka-kak Nanda...ap-apa yang--bag-bagaimana ini?!!"panik Vincent melihat darah mengalir begitu deras dari tangan Aileen
"Hwaaa!!!kak Nanda!!!"tangis Valene membuat runyam keadaanAileen menggeleng-gelengkan kepalanya,menahan rasa sakit.Perlahan ia berusaha bangkit,dibantu oleh Vincent gemetar ketakutan.Aileen langsung menghidupkan keran wastafel dan membasahi lengannya untuk membersihkan darah
"A-apa yg harus kulakukan?Aku harus gimana?!"panik Vincent
"Ardi...bisa ambilkan kain bersih?Di dalam lemari ujung sana?"Vincent mengangguk cepat dan pergi mengambilnyaAileen melihat Valene masih menangis terisak-isam
Dengan senyum lembut Aileen berkata,"Elle...tolong ambilkan kotak P3K,ada di dalam lemari di ruang tengah"lirih Aileen yg mulai lemas karena kekurangan banyak darah"Ba-baik kak!Hiks...!"Valene pergi mengambil kotak P3K,selagi mencuci lengannya Vincent datang dengan kain bersih dan memberikannya kepada Aileen.
Aileen berterimakasih dan sedikit membasahi kain tersebut lalu membalutnya di sekitar lengannya untuk menahan pendarahannya perlahan melambat.Aileen menggigit bibirnya,menahan rasa perih di lengannya tidak peduli bibirnya akan berdarah.
Terdengar suara langkah kaki yg banyak dari luar dapur dan itu adalah Valene membawa kotak P3K diikuti seluruh keluarga syok melihat keadaan di dapur terutama Maharasyid bersaudara terkejut melihat kain merah yang membaluti lengan kanannya
"Apa yang terjadi disini?!Darah siapa itu?!"teriak Arnold melihat bekas darah banyak di lantai
"Adit!Kau tidak apa-apa nak?Apa kamu terluka?"tanya Jeanie menghampiri Aditya dilantai diikuti Trisnu dgn perasaan khawatirFazka melihat raut wajah Aileen dan membelalakkan matanya melihat lengannya terluka parah
"AILEEN!!!!"Fazka langsung menahan pendarahan tersebut sambil menahan tubuh Aileen yang lemas
"Aileen!!Bagaimana bisa kau berdarah?!!Apa yang terjadi?!!"teriak Samuel penuh amarah diikuti rasa ketakutan melihat Aileen begitu pucat berusaha tersenyum menahan sakit"Aileen...tidak apa-apa...kak"lirih Aileen
"Tidak apa-apa?!Kau bilang kau tidak apa-apa?!"kesal Samuel ingin menjitak kepala adiknya namun diurungkannya melihat raut wajah Aileen menahan rasa sakit"Samuel!nanti saja kau memarahinya,hentikan pendarahan Aileen!"panik Fazka melihat kain putih tersebut berubah menjadi merah
Samuel langsung mengambil kotak P3K dari tangan Valene dan mengobati luka bakar juga luka tusuk dengan antiseptik lalu membaluti lengan Aileen dengan perban
"Kau baik-baik saja Aileen?Apa sangat sakit?"tanya Fazka
"Sakit sekali kak..."lirih Aileen sebelum pingsan di lengan Fazka membuat semua orang panik
"Aileen!!!"
"Ck...!Argata!Rendy!Bawa Aileen ke kamarku!Cepat!"Argata dan Rendy mengangguk lalu menggendong Aileen dengan cepat ke kamar SamuelDi kamar Samuel...
Argata dan Rendy menaruh dengan pelan Aileen di kasur Samuel,Samuel dengan ligat mengambil peralatan dokternya dan beberapa kantung darah Resus negatif,Fazka memegang tangan kiri Aileen dengan erat dan berdoa agar adiknya baik-baik saja,hatinya berdetak tidak karuan melihat darah begitu banyak membasahi Aileen seperti hari 'itu'
Setelah 1 jam lamanya,akhirnya Samuel dapat bernafas lega dan membuang bekas perban-perban yang ada,
"Aku saja yang buang"kata Indra mengambil bekas perban tersebut dan membuangnya keluar
"Bagaimana Samuel?Aileen baik-baik saja?"Tanya Arnold khawatir
"Iya...Aileen baik-baik saja kek,pendarahannya sudah berhenti"
KAMU SEDANG MEMBACA
-Our Euphoria- (HIATUS)
Fanfiction"Karena kakak semua adalah Sirius bagi Aileen" Kehidupan anak terbungsu keluarga Maharasyid yang penuh banyak misteri dan kebenaran tidak terungkap.Bagaimanakah Aileen menghadapi permasalahan yang menimpanya? (JUNGKOOK BROTHERSHIP) DRAMA LOKAL...