Happy reading
Anna menunggu di depan pintu lift dengan tidak semangat, ia semalam tidak dapat memejamkan matanya karena terus memikirkan pria bernama Alexander Dalbert. Rasa sedih masih membuncah di hati Anna, tapi ia tetap harus profesional untuk terlihat tidak terjadi apa-apa antara CEO Dalbert dan dirinya.
Saat pintu lift terbuka, Anna segera memasuki lift umum tersebut. Tetapi manik coklat itu terbelalak, saat pria itu juga memasuki lift yang sama dengan nya.
Anna semakin bingung ketika Alex tidak mengizinkan seorangpun memasuki lift, yang otomatis hanya dirinya dengan Anna berada dalam lift umum tersebut. Anna melihat dengan jelas tatapan heran dari karyawan lain.
"Apa yang kau lakukan?" Anna bertanya dengan tajam saat pintu lift telah tertutup.
"Apalagi? Tentu saja ingin ke ruanganku." Jawab Alex dengan santai, tidak memperdulikan tatapan mebunuh dari Anna.
"Maksudku kenapa memasuki lift ini sedangkan kau memiliki lift pribadi? Kau bahkan melarang karyawan lain untuk memasuki lift ini." Anna merasa tidak puas dengan jawaban Alex, hingga ia memperjelas maksud Alex menaiki lift umum ini.
"Perusahaan ini milikku, termasuk lift ini. Jadi aku bisa memasuki lift manapun yang ku mau, dan melarang mereka? Tentu saja itu hakku. Aku tidak suka memasuki lift yang ramai." Tutur Alex dengan angkuh.
"Jika kau tidak suka, kau bisa memasuki lift pribadimu, tanpa repot-repot melarang mereka." Anna tidak mau mengalah pada Alex, pria ini sangat angkuh dan Anna tidak suka dengan sikap itu.
"Jaga sikap dan ucapanmu Anna, aku adalah pemilik dari perusahaan ini jika kau lupa. Jadi sebaiknya kau tutup mulutmu." Desis alex dengan tajam, ia sedikit merasa tersinggung dengan ucapan Anna. mulut wanita itu semakin membuat Alex ingin melumatnya hingga tak bersisah.
Anna tidak lagi membalas ucapan Alex, ia baru sadar bahwa mereka sedang berada di kantor. Dan tentu saja Alex CEOnya dan dia? Hanya karyawan biasa, Anna tidak tau apa yang terjadi dengan dirinya. Tetapi kehadiran Alex sangat berpengaruh pada dirinya. Bahkan ia tidak sadar bahwa Alex membawanya ke lantai CEO.
"ikut keruanganku." Perintah Alex dengan dingin, saat ia keluar dengan langkah lebar.
❤❤❤
Anna membulatkan bola matanya dengan sempurna saat Alex menginginkan dirinya menjadi sekretaris pria itu.
"Maaf Mr. Dalbert saya tidak bisa." Ungkap Anna dengan jujur, bersikap sesopan mungkin untuk membatasi dirinya dengan sang CEO.
Alex melangkah dengan perlahan menepis jarak di antara mereka, hingga ia dapat menghirup aroma manis yang keluar dari tubuh wanita ini. Membuat Alex sangat ingin mencoba rasa bibir wanita ini, tapi ia berusaha agar tidak menyentuh Anna untuk mendapatkan tubuh indah ini di atas ranjangnya.
"Sayangnya aku tidak meminta izin darimu." Pungkas Alex tepat di hadapan wajah Anna, nyaris membuat hidup mereka bersentuhan. "pilihanmu hanya dua, menjadi sekretarisku dengan gaji tinggi atau tidak sama sekali bekerja di perusahaanku," sambungnya.
Anna berusaha untuk tidak merasa terintimidasi oleh sosok di hadapannya, walau ia dapat menghirup aroma pria itu hingga hampir membuat pertahanannya runtuh. Alex sangat tidak baik untuk kesehatan jantungnnya.
"Anda mengancam saya?" tanya Anna dengan mata menyiratkan kemaraha, berusaha mengontrol degup jantungnya yang ingin meloncat dari tempatnya.
Alex menjauh memberi jarak. "Oh, tentu saja tidak. Aku hanya memberi tawaran." Jawab Alex santai.
"Anda sangat licik dengan memanfaatkan kekuasaan anda untuk mengikat saya." Desis Anna, ia tidak menyangka jika Alex tega melakukan hal ini pada dirinya.
"Sudah kukatakan berapa kali Anna, aku hanya memberi tawaran, aku bahkan memberimu apartement agar kau bisa pindah dari tempat menjijikan itu." Jelas Alex. "Dan mengenai semalam. Aku hanya terbawa suasana, aku bukan pria seperti yang kau pikirkan, jika itu yang kau khawatir kan."
"Maaf Mr. Dalbert, saya hanya ingin menjauh dari anda." Lirih Anna. "Saya permisi." Anna pergi meninggalkan ruangan beraroma mint itu.
Anna sangat keras kepala, dan ini kedua kalinya Alexander Dalbert di tolak oleh seorang Brianna Caitlint. Tapi Alex tidak menyerah, apapun akan ia lakukan untuk membuat Anna berada dalam kuasanya.
❤❤❤
Anna menghelas napas, ia akan keluar dari perusahaan ini. Sekarang ia bingung harus mencari kerja lagi, karena lowongan pekerjaan yang semakin hari semakin menipis.
Setidaknya ia tidak akan bertemu dengan pria brengsek seperti Alexander Dalbert, Anna lebih memilih menjadi pengangguran dari pada harus memuaskan napsu bejat Alex. Itu lebih baik.
Anna merasa keputusannya untuk bekerja di Albert Company adalah kesalahan besar karena ia harus bertemu dengan CEO brengsek yang hanya memikirkan slangkangan wanita.
wanita itu bersumpah ia tidak akan menyerahkan keperawanannya pada si bajingan Alex, ia tetap akan pada pendiriannya untuk selalu menjaga kehormatan sebagai wanita.
TBC
Bagaimana menurut kalian chapter ini? Seru? Krisar dong:(
Jangan lupa vote dan komen
Thankyou❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE FIRST CEO
Fanfic18+ Bijaklah dalam membaca BRIANNA CAITLYN wanita yang memiliki senyum manis itu menyukai CEO tampan tempat ia bekerja. Walau ia tau bahwa ALEXANDER DALBERT tidak mungkin ia gapai, karena pria itu memiliki sifat yang dingin dan tak tersentuh. Tapi b...