PART 13

1.5K 92 89
                                    

vote dulu kuy sebelum membaca hehe😁

Oh iya aku boleh tau ngga kalian umur berapa aja yang baca cerita ini??

Jangan bohong yaa🌚

Happy reading✨

Anna duduk di salah satu sofa dalam ruangan Alex, ia menunggu pria itu menyelesaikan pekerjaannya yang mana menurut Anna tidaklah sedikit, walau pria itu memintanya menunggu sebentar. Nyatanya Anna telah duduk diruangan ini selama satu setengah jam.

Marah? Tentu saja Anna ingin, tapi ia tidak bisa melakukan apapun karena yang berkuasa bukanlah dirinya, melainkan pria jangkun yang dari tadi tidak melepaskan pandangannya dari berkas-berkas itu.

Anna menatap keseluruh penjuru ruangan ini dimana, tempat ini sangat mewah dengan dinding kaca yang langsung menunjukkan kota New York. Yang ada di balik kursi kebesaran milik Alex, ruangan dengan desain moderent dan sangat terlihat elegant dengan rak buku besar yang menutupi seluruh dinding sisi kanan Alex, yang menjadi kenyamanan sendiri bagi pemiliknya.

Anna merasa bosan, sangat bosan hingga tanpa sadar ia merebahkan dirinya di sofa mewah dan empuk yang ada di ruangan Alex, merenggangkan otot-ototnya yang tentu saja sangat kaku. Bagaimana tidak? Hal itu karena seharian ini ia hanya menjaga ibu Sofie tanpa meninggalkan rumah sakit. Tetapi saat ia keluar dari rumah sakit, Anna harus menunggu lagi pria arogant yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.

Cukup lama Anna termenung memikirkan pria yang jelas-jelas ada di dekatnya, tetapi ia tidak bisa mengenyahkan pikiran tentang Alex sedikitpun. Hingga rasa kantuk mulai menyerangnya dan mengambil kesadaran Anna sepenuhnya, wanita itu terlelap dalam kenyamanan yang ada disekitarnya.

❤️❤️❤️

Waktu telah menunjukkan pukul tiga pagi dan Alex baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang  menumpuk. Alex memang termasuk pria yang gila dengan pekerjaan.

Pria dengan retina hitam pekat itu sangat mencintai pekerjaannya, hingga tanpa sadar ia tidak lagi memikirkan keadaan sekitar bahkan melupakan janji temu dengan seseorang yang sedari tadi menunggunya tanpa protes, hal itu disebabkan karena Alex sangat larut dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Malam ini Alex berinisiatif untuk menyelesaikan semua pekerjaannya tanpa sisa, karena ia akan mengambil cuti untuk pernikahannya besok, tentu saja dengan bulan madu sekaligus. Alex tersenyum kecut saat memikirkan bulan madunta, seakan ia dan Anna adalah pasangan yang saling mencintai hingga merencanakan bulan madu.

Tapi mengingat Anna, bukankah harusnya ia membahas soal pernikahan dengan wanita keras kepala itu? Dengan spontan Alex berdiri untuk mencari keberadaan wanita itu. Tanpa sengaja fokusnya jatuh pada wanita yang sedang meringkuk di atas sofa miliknya. Dan seketika hembusan napas lega keluar begitu saja dari mulut Alex.

Alex mendekati Anna, memperhatikan wanita itu yang sedang terlelap dengan mimpi indahnya. Kemudian ia mendekatkan wajahnya dengan Anna seakan merasa tidak puas hanya memandang wajah cantik itu dari tempatnya berdiri.

Kemudian tanpa di sadari tangan Alex menyentuh pipi kiri Anna dengan lembutz seakan takut mengganggu tidur wanita itu yang terlihat sangat nyenyak.

Mungkinkah wanita ini lelah karena menunggunya hingga ia tertidur di sofa ini? Apakah sofa ini nyaman untuk ditiduri? Berapa lama Anna menunggunya? Berbagai macam pertanyaan berada di kepala Alex karena mengkhawatirkan Anna. Hal yang belum pernah ia lakukan pada siapapun, termasuk dirinya sendiri.

LOVE FIRST CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang