"mungkin merelakan adalah satu satunya jalan agar Kita bisa bangkit."
~khaila~
Happy reading..
__________________________
Khaila menatap mamanya yang sedang terbaring lemah dari balik kaca ruangan icu tersebut. mamanya pasti sangat kesakitan saat ini(pikirnya). ah kalau saja mamanya tidak menyembunyikan penyakitnya, kalau saja mamanya mau di oprasi sebelum penyakitnya bertambah parah! yah, Khaila dan Ardi baru mengetahui penyakit yang di derita Lusy sekitar 2 bulan yang lalu. saat itu mereka mengajaknya untuk melakukan operasi tetapi Lusy selalu saja menolak dengan berbagai macam alasan. bahkan sekarang sudah terlambat. kanker yang dideritanya sudah menyebar.
Sedari tadi bulir bulir air mata terus saja mengalir di pipinya. Khaila merasa sangat ketakutan.
"Khai, makan dulu yuk! papa udah bawain makanan buat kamu." ucap Ardi menyodorkan sebuah kantong plastik berisi makanan.
"Khai nggak laper pah." lirihnya
"Khai, kalau khai sakit nanti siapa yang jagain mama? khai mau mama sedih kalau tau khai nggak mau makan gara gara jagain mama?" bujuk Ardi.
"Iya nanti khai makan."
......
"Dok, mama udah boleh di jenguk kan dok?"
"Iya, tapi gantian yah. nggak boleh lebih dari satu orang." ucap dokter kemudian pergi.
"Papa masuk duluan aja.khai nanti gantian." ucap Khai
Ardi mengangguk dan segera masuk menemui Lusy.
Ya lusy sudah sadarkan diri setelah beberapa jam yang lalu kondisinya drop. namun tetap saja ia harus dibantu dengan berbagai macam alat alat medis.Khaila bisa melihat orang tuanya yang sedang berbincang dari balik kaca. ketakutan akan kehilangan kembali menghantuinya.
Beberapa menit kemudian ardi keluar. ia menghampiri putri semata wayangnya itu.
"Khai mama mau ketemu kamu." ujar Ardi tersenyum tulus.
"Mama nggak istrahat dulu pah?mama kan baru aja sadar." tanya Khaila menatap ayahnya.
"Mama nggak mau. katanya dia mau cepet cepet ketemu kamu."
"Oh ya udah Khai masuk dulu yah."
Setelah mendapat anggukan dari ayahnya khaila segera menemui Lusy.
Khaila membuka pintu dengan perlahan. dilihatnya sang mama sedang memejamkan matanya. wajah Lusy terlihat sangat pucat.
"Malam ma!" sapa Khaila mengelus rambut mamanya.
"Malam sayang."
"Mama gimana keadaannya? sakit banget ya ma?" Khaila menatap wajah pucat milik sang mama.
"Nggak kok khai."
"Oh ya ma, tadi khai habis ikut olimpiade matematika. soal soalnya sulit banget sampe Khaila kewalahan ngerjainnya" adu Khaila
KAMU SEDANG MEMBACA
Khaila
Teen FictionTidak! Khaila tidak ingin menjadi seorang perusak dalam hubungan Rendy dan Jingga. Yah meskipun Khaila lebih dulu merajut kasih dengan Rendy, tapi apa yang harus dibanggakan dalam hubungan tanpa status itu? Pada akhirnya Rendy memilih Jingga, Khaila...