Suasana kantin begitu riuh, teriakan, candaan, serta gosip menyatu hingga tercipta keriuhan.
Keysha dan Khaila termasuk dalam lingkaran keriuhan itu. Yah, mereka sedang melahap makanannya, ditemani bacotan bacotan yang saling menyahut satu sama lain dari para penghuni kantin.
Saat ini kedekatan Khaila dengan Reyhan menjadi topik utama yang harus dibahas Keysha. Apalagi mengingat Vania yang mengatakan sedang jatuh hati entah kepada siapa. Keysha Khawatir jika orang yang dimaksud Vania tak lain adalah Reyhan. Sedangkan Keysha juga tau jika akhir akhir ini Khaila sering bersama Reyhan.
Keysha menghentikan makannya membuat Khaila menatapnya heran. Tidak biasanya Keysha seperti ini.
tentu saja, prioritas utama dalam persahabatan mereka adalah makan. Jadi jika tiba tiba Keysha tidak semangat memakan makanannya sudah pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya."Ada apa key?" Tanya Khaila ikut menghentikan makannya.
"Lo suka sama Reyhan?" Keysha menatap manik mata Khaila, mencoba mencari jawaban pasti di dalam sana.
"Hah?" Tanya Khaila cengo.
"Iya setelah gua perhatiin lu keknya mulai deket ama dia." Ungkap Keysha sembari memutus kontak matanya.
"Enggak."
"Gue harap kita akan tetep baik baik aja kedepannya. maksud gue persahabatan kita." Ujar Keysha sembari menghela nafasnya.
"Gue nggak ngerti lu ngomong apa." Ucap Khaila bingung.
Khaila tidak paham dengan apa yang coba Keysha katakan. Entahlah, tapi Keysha tak kunjung memberi jawaban. Terlihat kekhawatiran di matanya yang Khaila sendiri tidak tau alasannya.
"Lu tau Vania jalan ama Reyhan kemarin?" Tanya Keysha.
"Enggak." Jawab Khaila seadanya.
"Gue khawatir Khai." Ungkap Keysha.
Khawatir jika perasaan yang sama tumbuh di dalam hati kedua sahabatnya itu. Keysha tau bagaimana seorang Vania, apalagi jika mengingat kejadian tahun lalu, dimana Vania harus....
"Khawatir kenapa?" Tanya Khaila membuyarkan lamunan Keysha.
"Hm, bukan apa apa kok. Yuk lanjut makan!"
....
Vania tengah berada di depan kelas XI ipa 1, memperhatikan Reyhan yang tengah bermain basket bersama tim basket SMA Bhimasakti, ada Jio juga diantara anak basket yang tengah menampilkan skill nya masing-masing itu.
Entahlah, perasaan apa yang kini tengah dirasakan Vania. Menatap Reyhan seperti ini adalah hal terindah menurutnya. Bahkan demi menyaksikan Reyhan bermain, ia sampai melupakan Rasa lapar yang sudah melanda perutnya sejak jam pelajaran tadi berlangsung.
Disisi lain, Khaila dan Keysha sudah menunggunya sedari tadi. Pasalnya, Vania meminta mereka ke kantin lebih dulu, ia akan menyusul. Tapi sampai sekarang Vania tak kunjung menampakan batang hidungnya sedikitpun.
Khaila memutuskan untuk kembali ke kelas, begitu juga dengan Keysha. Menunggu Vania merupakan hal yang sia sia.
Khaila dan Keysha mendapati Vania yang tengah menatap anak basket dengan fokusnya hingga tak menyadari kedatangan kedua sahabatnya itu.
Khaila yang sedari tadi memanggil Namanya tak digubrisnya sama sekali. Keysha yang sudah gregetan dengannya akhirnya memukul pelan lengan Vania.
"Aduh! Sakit tau Key!" Sungut Vania.
"Rasain, habisnya di panggil dari tadi juga." Kesal Keysha merotasikan matanya kemudian beralih menatap anak basket yang masih sibuk bermain itu. Ada pacarnya disana. Vania kembali menatap kelapangan basket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khaila
Teen FictionTidak! Khaila tidak ingin menjadi seorang perusak dalam hubungan Rendy dan Jingga. Yah meskipun Khaila lebih dulu merajut kasih dengan Rendy, tapi apa yang harus dibanggakan dalam hubungan tanpa status itu? Pada akhirnya Rendy memilih Jingga, Khaila...