10. ulang tahun Bhimasakti

121 72 13
                                    

"percayalah,setiap kehilangan pasti ada gantinya,lebih baik!tentunya untukmu"

~Khaila~

***

Happy reading

_______________________________________

Sudah seminggu ini para anggota osis disibukkan dengan persiapan ulang tahun sekolah. dua hari lagi merupakan hari ulang tahun bhimasakti. dan tentu saja mau tak mau Khaila harus selalu bersama Rendy akhir akhir ini.

Seperti saat ini, Khaila bersama Rendy dan Angel sedang mengecek semua persiapan yang sudah para anggota lain siapkan.

"Ren tolong cek yang ini!" pinta Khaila kepada Rendy.

"Hmm... Aku rasa ini sudah pas. tapi kalau yang ini tolong ditambah lagi. "

Rendy menjelaskan hal hal yang masih harus diperbaiki, Khaila manggut manggut.

"Perhatian semuanya!"

Para anggota osis menghentikan pekerjaannya beralih memperhatikan Rendy.

"Mari hentikan sejenak pekerjaannya. silahkan istirahat dulu." pinta Rendy dan mendapat anggukan dari teman temannya.

"Khai, ini minum dulu." Rendy menyodorkan sebotol air mineral kepada Khaila.

"Makasih." ucap Khaila tersenyum mengambil air mineral itu.

"Aku.."

Ucapan Rendy terpotong saat Jingga memanggilnya.

"Ren! nih aku bawain roti buat kamu. pasti kamu belum makan. nih! eh ada Khaila juga. mau Khai? nih,"sapa jingga menghampiri keduanya lebih Tepatnya Rendy.

"Nggak makasih. aku tinggal dulu." pamit Khaila tersenyum simpul.

"Oh ya udah.dah!" balas Jingga.

Khaila meninggalkan keduanya bermaksud mencari Vania dan Keysha.

"Oy!" kejut Vania yang tiba tiba datang entah dari mana.

"Van! bisa jantungan gue." sungut Khaila mengelus dadanya.

"Sorry sengaja. habisnya lo dari tadi gue liat kek orang bego. celingak celinguk nggak tau nyari apaan."

"Ya nyari lo ama keysha siapa lagi?" ketus Khaila memutar bola matanya malas.

Vania membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"Oh ya btw nih nyai, lo nggak sakit hati noh liat Rendy suap suapan tuh ama Jingga?"

"pake nanya lagi. lo pikir hati gue terbuat dari air?" sungut Khaila.

"Lah air juga bisa panas kali kalau dipanasin."

"Terserah maemunah aja." Khaila berjalan meninggalkan Vania.

"Oy nyai tungguin gue bambang!"

.........

Vania berjalan menyusuri koridor kelas IPA. matanya fokus membaca novel yang dipegangnya membuatnya tak memperhatikan sekitar. alhasil ia menabrak Rendy yang sedang berlari dari arah berlawanan membuat Vania jatuh tersungkur. kepalanya terbentur bangku panjang yang ada di hadapannya membuat tanda biru di keningnya.Vania meringis kesakitan akibat benturan keras yang dialaminya itu.

KhailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang