7. Bertengkar

121 84 12
                                    

***

Happy reading...

___________________________________________________

Sudah seminggu setelah kepergian Lusy namun Khaila masih belum bisa mengikhlaskannya. sudah seminggu Khaila tidak masuk sekolah. ia belum siap menghadapi dunia tanpa kehadiran ibunya. ia lebih banyak berdiam diri di kamarnya.

Siang itu matahari begitu terik, Rendy mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. tepat pukul 14.50 Rendy tiba dirumah Khaila.

Tok tok tok

Seorang paruh baya membukakan pintu untuknya. dia adalah asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di kediaman Geonardo. Rendy sudah cukup mengenal nya.

"Eh Den Rendy, mari masuk Den. tapi tuan lagi keluar," ajak Bi Darti.

"Nggak Bi, Rendy mau cari Khaila. Khaila-nya ada?"

"Oh ada Den tuh di kamarnya. Seharian non Khaila nggak keluar keluar kamar, Den."

"Tapi dia udah makan kan Bi?"

"Ya mana mau Den. semalam dia juga nggak makan."

"Ya ampun Khai, ya udah Bi, Rendy permisi nemuin Khaila dulu."

Rendy berlari menaiki tangga penghubung menuju lantai dua tempat dimana kamar Khaila berada.

"Khai?" panggil Rendy .tak ada sahutan dari dalam. Rendy mengetuk-ngetuk pintu kamar Khaila namun tidak ada tanda tanda pintu dibuka. perlahan Rendy membuka pintu itu, ternyata tidak terkunci. Rendy segera mencari keberadaan Khaila. dilihatnya Khaila sedang duduk memeluk lututnya di samping ranjang.

"Khai"

Khaila mendongakkan kepalanya.

"Kamu ngapain duduk sendirian disini?"

Tidak ada jawaban.

"Ehm...oh ya Khai, aku ada kabar gembira buat kamu." ucap Rendy sembari mendudukkan tubuhnya disamping Khaila.

"Aku yakin kamu bakalan seneng denger kabar ini. kamu tau nggak, tadi pak Dito ngumumin kejuaraan olimpiade kemarin. dan kamu menang Khai. aku seneng banget akhirnya usaha kamu selama ini nggak sia sia." Rendy menggenggam tangan Khaila berharap Khaila bahagia mendengar kabar yang dibawanya.

"Aku nggak peduli." jawab Khaila dengan suara dinginnya tanpa menoleh kearah Rendy.

Rendy menghela nafasnya gusar, "oh ya kata bi Darti kamu belum makan ya? yuk, aku temenin makan.


"Aku nggak laper."

"Khai, nanti kamu sakit. kasihan om Ardi, dia masih sedih atas kepergian tante Lusy. terus kamu mau kalau nanti papa kamu semakin sedih kalau kamu sakit?" bujuk Rendy. tanpa menunggu jawaban dari Khaila, Rendy mengambil makanan yang berada di atas meja belajar khaila.

"Makan, yuk."

"Khai ayo dong. coba pikirin orang yang khawatir sama kamu. kamu jangan egois dong!" kali ini Rendy tidak dapat menahan dirinya. pasalnya sudah tiga hari berturut turut dia selalu menjenguk Khaila, mengajaknya makan namun hasilnya tetap sama, Khaila tidak mau.

KhailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang