12. Dasar stres

107 64 18
                                    

"kini kehilangan itu mengajarkanku betapa indahnya belajar ikhlas"

~Khaila~

***

Happy reading

_______________________________________

"Non Khaila!" panggil Bi Darti yang sedari tadi mengetuk ngetuk pintu kamar Khaila.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan Khaila yang masih memakai baju mandinya.

"Ada apa Bi?" tanya khaila pada Bi Darti.

"Eh itu non ada Den Rendy dibawah." tutur Bi Darti sembari menunjuk ke arah ruang tamu.

"Hah? Rendy? ngapain dia malam malam kesini?" tanya Khaila tak percaya.

"Loh kok ngapain? emang biasanya juga kesini kan non," ucap Bi Darti keheranan.

Rendy memang sering datang kerumah Khaila. apalagi ini baru jam 7 malam, tentu saja masih masuk dalam daftar wajar.

"Huh, ya udah bilangin tunggu bentar mau ganti baju dulu." ucap Khaila kemudian menutup kembali pintu kamarnya.

Bi Darti menemui Rendy dan mengatakan apa yang di perintahkan Khaila.

Berjalan perlahan, Khaila menemui Rendy, menatapnya penuh tanya sembari mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa.

"Ngapain malam malam kesini?" tanya Khaila ketus.

"Emang udah nggak boleh ya?" tanya balik Rendy.

"Ya nggak gitu."

"Aku kesini mau nganterin martabak cokelat kesukaan kamu."

"Hah?makasih, jadi ngerepotin."

"Nggak ngerepotin kok Khai, oh ya aku mau nanya soal murid baru tadi," ucap Rendy ragu ragu.

"Kenapa?"

"Kalian punya hubungan spesial?"

"Apa urusan kamu?"

"Khai, aku nggak mau kamu salah pilih nantinya,"

"Udahlah Ren, nggak usah sok peduli sama aku."

Khaila memutar bola matanya malas. Rendy selalu saja menghancurkan moodnya. baru saja Khaila senang dianterin martabak kesukaannya.

"Loh kok sok peduli sih Khai? aku benar benar peduli sama kamu."

"Kalau kamu emang peduli sama aku, kamu nggak bakalan nyiksa aku kayak gini Ren. lepasin aku, bahagia aja sama Jingga. jangan tamak Ren, maunya dapet dua duanya."

"Maaf Khai, tapi aku nggak rela kamu dimilikin orang lain, beneran. jangan cari orang buat gantiin posisi aku."

"Egois kamu Ren!"

"Aku nggak siap kehilangan kamu Khai! aku pamit pulang, dimakan martabaknya, assalamualaikum."

"Iya, waalaikumsalam."

KhailaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang