TYPO
Jenoval mematikan mesin motornya didepan gerbang rumahnya lalu mengiring motor miliknya memasuki pekarangan dengan sehati-hati mungkin.
Sekarang pukul 12 malam, yang itu artinya dia melewati aturan jam papahnya.
Si bungsu membuka pelan pintu garasi, jangan sampai menimbulkan suara, lalu memasukkan motornya kedalam.
Pelan-pelan Jenoval membuka pimtu dapur yang terhubung ke garasi, lalu mengendap-ngendap masuk kedalam rumah.
Gelap, itu artinya seluruh penghuni rumahnya sudah tidur.
Jenoval menaiki tangga lalu masuk kedalam kamarnya
Pemuda itu bernafas lega setelah mengunci pintu kamarnya lalu menjatuhkan dirinya diatas kasur.
Bukan tanpa alasan Jenoval pulang telat, tadi dia menunggui Jasmine hampir satu jam, padahal kata gadis itu lima belas menit namun sangat melenceng. Selebihnya dia pakai kencan dengan Jasmine.
Jenoval berbalik, memandang langit-langit kamarnya.
"Bisa-bisanya gue mau disuruh nunggu berjam" gumamnya
Jenoval bucin. Iya memang. Tapi yang dibucinin entah gimana gak dilabelin.
Menurut Jenoval status gak penting-penting banget yang penting bisa bareng terus.
Bohong.
Jenoval gak suka terikat, dia mau bebas.
Pantesan perasaanya dianggap bercanda mulu sama Jasmine, pola pikirnya aja mengecewakan.
Tapi Jenoval bodo amat, selama Jasmine masih disekitarnya gak ada yang perlu di khawatirin, lagian Jasmine juga suka dia kan? Cewek itu udah confes kemarin.
Jadi gak ada hal yang buat Jenoval khawatir tentang hubungannya sama Jasmine.
Jenoval memejamkan matanya, namun tak begitu lama, kesadarannya dialihkan pada duara gaduh dari luar kamarnya.
Kamar Jenoval memang tidak kedap suara seperti kamar orangtua dan kakaknya. Terlebih lagi sekarang sudah tengah malam dan pastinya sepi.
Jenoval segera bangkit dan mengganti pakaiannya lalu keluar kamar untuk memeriksa keadaan dibawah yang masih saja ricuh
Seperti suara teriakan mamahnya tapi tidak terlalu keras.
Jenoval menuruni tangga dan..
Bisa gak sih Nopal ketawa kenceng sekarang?
Abangnya lagi disidang tengah malem sama papah dan mamahnya, mamahnya terlihat marah sedangkan paahnya duduk disofa, menguap sambil memejamkan mata dengan tangan dilipat didada, terkesan tidak peduli. Coba saja Jenoval yang pulang kemaleman, pasti papahnya yang bacotin.
"Jadi si Murk juga keluar tadi, pfftt..goblok" gumamnya lalu melanjutkan langkahnya pura-pura ke dapur.
"Jenoval"
KAMU SEDANG MEMBACA
JENOVAL
Fanfiction"Tenang dek, mas gak kayak papah sama mas Mark. Mas orangnya setia kok" - Jenoval Arsya Djung