TYPO
Ting!
Jasmine berlari kecil kedapurnya lalu membuka oven kemudian mengeluarkan kue yang gadis itu buat.
Jasmine tersenyum, dia tidak pernah gagal. Menyenangkan.
Gadis itu meletakkannya dimeja kemudian menyiapkan bahan-bahan untuk menghias kue tersebut, sesekali melirik jam tangannya.
Jasmine mengerjakannya buru-buru sebekum Jenoval datang, ah yah dia membuatnya untuk Jenoval, dari pada membeli, menurutnya jika dibuatkan lebih spesial, terlebih untuk orang yang spesial.
Gadis itu terkekeh membayangkan bagaimana nanti reaksi Jenoval, pasti lelaki itu akn tersenyum lebar sampai mata sipitnya menggaris.
Selesai dengan urusannya menghias kue, Jasmine memasukkan kue tersebut kedalam kulkas kemudian membersihkan kekacauan dapurnya. Setelah itu Jasmine bergegas mandi, dan emm sedikit berdandan?
Gadis itu duduk diruang tamu nya sembari menunggu Jenoval, melirik jam dinding pukul, enam sore.
Apa Jenoval lupa? harusnya pemuda itu datang sejam lalu. Tapi hari sudah semakin gelap, Jenoval tidak menunjukkan batang hidungnya.
Jasmine menghela nafasnya, "Kebiasaan deh Jeno" sebalnya lalu masuk kedalam kamar mengambil ponselnya hendak kenghubungi Jenoval.
Jasmine segera mencari kontak Jenoval lalu menghubungi pemuda itu.
tut...
tut..
tut...
Jasmine mendengus, tidak diangkat.
Tumben sekali, pikir Jasmine.
Haruskah Jenoval bertingkah pada saat-saat seperti ini? Menyebalkan!
Gadis itu mengirimi Jenoval pesan, menanyakan keberadaan pemuda tersebut, dan menanyakan Jenoval akan datang atau tidak.
Namun seperti yang tertebak, pesannya bahkan tidak dibaca.
Jasmine mencoba sabar lalu kembali menunggu, Jenoval kan suka telat dan lupa waktu, harusnya Jasmine bisa memahaminya, jadi gadis itu memilih duduk kembali keruang tamu menunggu pemuda itu.
Sampai sekirangnya dua jam lebih, sekarang sudah pukul setengah sembilan malam.
Jasmine menghela nafasnya, rasa nya ingin menangis.
Jasmine sudah membunuh waktu, melakukan banyak hal sampai-sampai mengerjakan tugas kuliahnya yang dikumpul minggu depan, tapi sepertinya Jenoval tidak akan datang.
Gadis itu bangkit dari duduknya, pergi ke kamar lalu mengambil hoodie mint kesayangannya, mengenakannya. Jasmine mengambil tas selepmbang kecil, mengisinya dengan dompet dan memilih meninggalkan ponselnya.
Dia akan pulang kerumahnya malam ini, sia-sia saja menunggu Jenoval.
Ingatkan Jasmine untuk tidak memaafkan pemuda itu nanti, ahh menyedihkan
Lagipun mengapa dia berharap lebih pada Jenoval? mereka bukan siapa-siapa, dia tidak lebih dari seorang teman yang tidak penting untuk pemuda itu.
Bodohnya dia malah membuat kue ulang tahun untuk Jenoval, dan menunggu sipemuda datang sesuai janji.
Jasmine bodoh, memangnya kapan sih Jenoval menepati janji?
Pemuda itu selalu berjanji pada nya dan tidak pernah ada satupun ada janji yang Jenoval tepati. Bahkan janji kecil seperti datang tepat waktu. Menyebalkan.
Ah, Jasmine jadi menyadari jika memang dia tidak penting.
Bodohnya.
Jasmine keluar dari kamarnya, mengunci pintu itu. Mematikan seluruh lampu lalu pergi meninggalkan apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENOVAL
Fanfiction"Tenang dek, mas gak kayak papah sama mas Mark. Mas orangnya setia kok" - Jenoval Arsya Djung